Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Banjarmasin Selasa, mengungkapkan, hibah tersebut diberikan untuk peningkatan kualitas pendidikan perguruan tinggi tertua di Kalimantan Selatan tersebut.
"Setiap tahun Pemprov Kalsel memberikan dukungan untuk peningkatan pendidikan ke Unlam baik berupa fisik seperti pembangunan fakultas kedokteran gigi maupun berupa dana hibah," kata Rudy seusai sosialisasi persiapan Civisitas Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi di aula Rektorat Unlam Banjarmasin.
Pada 2010, Pemprov memberikan dana hibah ke Unlam sebesar Rp22,4 miliar, kemudian 2011 sebesar Rp10 miliar lebih, 2012 sebesar Rp7,15 miliar dan 2013 sebesar Rp9 miliar lebih dan terakhir Rp2014 sebesar Rp4,4 miliar.
Disinggung tentang perhatian pemerintah terhadap perguruan tinggi swasta, Gubernur Kalsel mengatakan bahwa tetap memberikan bantuan, namun unlam sebagai pengasuh dalam hal pembinaan harus lebih dulu ditingkatkan mutunya.
"Begitu juga dengan IAIN Antasari yang melakukan pembinaan terhadap PTS berbasis agama," katanya.
Menurut Gubernur, peningkatan sumber daya manusia kini menjadi salah satu fokus pembangunan di Kalsel, mengingat hanya dengan sumber daya manusia yang lebih baik, maka laju pertumbuhan pembangunan, ekonomi dan kesehatan akan jauh lebih baik.
Rektor Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin HM Ruslan mengungkapkan, dana hibah tersebut akan dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan Unlam, terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajar atau dosen.
Beberapa upaya peningkatan mutu pendidikan yang akan dilakukan Unlam seperti program studi gigi menjadi fakultas gigi, penguatan program studi ekonomi dan program S3 untuk 30 pendidik.
Saat ini, tambah dia, terdapat 140 dosen telah berstatus S3 atau 14 persen naik dibanding sebelumnya yang hanya hanya 8 persen.
"Kita menargetkan pada 20120 70 persen dosen Unlam telah menempuh pendidikan S3, sehingga Unlam akan mampu bersaing dengan universitas terkemuka lainnya di Indonesia," katanya.