Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel)- Ketua Komisi I DPRD Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Sahidudin, menyayangkan belum dibagikannya bonus atlet dan pelatih kontingen asal Kotabaru yang meraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX di Kabupaten Banjar 7-23 Desember 2013.
"Kami sangat meyayangkan sikap Pemkab Kotabaru yang tidak segera mengatasi masalah pencairan bonus bagi atlet dan pelatih," kata kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu di Kotabaru, Senin.
Sebagai mitra pemerintah, DPRD Kotabaru sangat mendukung keikutsertaan Kotabaru dalam Porprov IX di Kabupaten Banjar 7-23 Desember 2013.
Ia berharap bonus untuk atlet dan pelatih yang kini baru tersedia Rp500 juta dari yang dianggarkan sekitar Rp1,5 miliar dapat segera dibagikan.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotabaru M Sahlani, bahwa Pemkab Kotabaru harus membuat kebijakan untuk mengatasi masalah kekurangan dana untuk bonus atlet dan pelatih, meski dengan melibatkan pihak ketiga baik perbankan atau perusahaan.
"Pemkab harus membuat kebijakan, karena dia (Pemkab) yang mempunyai kewenangan teknis. Bisa saja dengan melibatkan pihak ketiga seperti Bank Kalsel atau mungkin perusahaan-perusahaan yang ada di Kotabaru. Dewan sepenuhnya akan mendukung jika benar-benar untuk kemasalahatan masyarakat, apalagi prestasi yang telah diraih atlet telah membawa nama baik Kotabaru," ujar Sahlani.
Terpisah pelatih Panjat Dinding, Hamzah Pansuri mengaku gelisah menyusul belum adanya kepastian pencairan bonus karena sering didatangi anak asuhnya (atlet) yang menanyakan kapan bonus yang sudah dijanjikan itu akan cair.
Hamzah mengaku sudah sering menanyakan ke rekan sejawat (pelatih dan atlet cabang lain) namun sama halnya tidak mengetahui, bahkan informasi terkini yang diterima dari Dispora, karena uangnya belum cukup jadi bonus baru akan dibagi sekitar Juli atau Agustus.
"Terus terang kami termasuk atlet sangat memerlukan bonus itu, untuk menunjang latihan menyongsong pra-Pon yang sudah di depan mata. Akibat belum ada kepastian ini berdampak pada malasnya sejumlah atlet latihan, ujar Hamzah.
Pelatih panjat tebing menjelaskan kondisi dirinya tak kalah memprihatinkan, karena sekarang dia dan dua orang atlet panjat dinding terpaksa tinggal di tempat darurat ukuran 3x6 meter di bawah dinding panjat Kompleks Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Paris Barantai, menyusul musibah kebakaran yang dialaminya pada malam pergantian tahun baru 2014.
Sebelumnya, Ketua Kontingen Kotabaru H Zainal Arifin, mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan proposal kebutuhan dana untuk bonus atlet kepada Sekda Kotabaru, H Suriansyah, yang jumlahnya kisaran Rp1,2 miliar-Rp1,6 miliar.
Selain bonus bagi atlet, Zainal mengaku, pihaknya juga menyiapkan bonus untuk pelatih yang berhasil mengawal anak binaanya meraih medali emas, perak dan perunggu.
Zainal menjelaskan, jumlah perolehan medali yang diraih atlet asal Kotabaru yang berhak mendapatkan bonus dari Pemkab Kotabaru, yakni, atlet peraih 34 emas, 45 perak dan 63 perunggu.
Ketua Kontingen mengusulkan bonus kepada Pemkab Kotabaru, untuk peraih emas, Rp15 juta, medali perak sekitar Rp6 juta dan perunggu sekitar Rp2,5 juta.
Namun sayang, kata dia, dana bonus yang dibutuhkan tersebut baru tersedia Rp500 juta pada APBD Kotabaru 2014, dan sisanya masih dicarikan jalan keluarnya, apakah akan ditalangi oleh pihsak ketiga atau meminjam di Bank Kalsel.
Sementara bonus untuk pelatih, diusulkan 20 persen dari total medali atau bonus yang diperoleh atlet binaanya.
"Apabila semua atlet binaanya total meraih Rp60 juta, maka pelatih diusulkan mendapatkan 12 juta," tuturnya.
Sementara itu, pada Porprov IX di Kabupaten Banjar 7-23 Desemeber 2013, Kotabaru menargetkan medali 37 emas, 40 perak dan 60 perunggu.