Amuntai (ANTARA) - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Yuli Hertawan menjamin stok pangan padi di daerahnya cukup tersedia demikian pula aspek pemasaran tidak bermasalah meski jelang Ramadan dan Idul Fitri ditengah wabah CoVid -19.
"Potensi produksi padi di Kabupaten Hulu Sungai Utara pada 2020 sebesar 145.375 ton gabah kering giling," ujar Yuli di Amuntai, Jumat.
Yuli mengatakan, lahan rawa yang menyelimuti wilayah Kabupaten Hulu Sungau Utara memungkinkan petani bisa melakukan masa tanam disaat daerah lain tidak bisa melakukannya.
"Saat petani kita panen, di daerah lain belum panen jadi pemasaran tidak bermasalah," katanya.
Jenis varietas padi yang digunakan petani adalah Chiherang dan lebih banyak dipasarkan keluar daerah.
Data dari sumber lain menyebutkan data gudang beras di HSU berkapasitas total 68 ton beras.
Biasanya memasuki masa panen, petani didaerah lain akan menghadapi kendala anjloknya harga beras. Salah satu solusi petani diantaranya menjual berasnya kepada Badan Urusan Logistik (Bulog).
Kepala cabang Badan Urusan Logistik (Bulog) divre Barabai Budiawan mengatakan, pihaknya selalu siap membeli gabah sebanyak apa pun dari petani asalkan sesuai Inpres nomor 05 tahun 2015.
Namun berdasarkan data secara nasional, kemampuan Perum Bulog dalam penyerapan beras petani lokal juga mulai berkurang.
Sementara penyaluran Beras Bulog sangat terbatas dan tidak kontinyu akibat dihapuskannya Program Beras Sejahtera (Rastra).
Kondisi tersebut akan berdampak pada harga gabah dan beras di tingkat Petani khususnya pada musim panen raya.
Pada saat produksi padi melimpah sementara daya beli bulog rendah, maka kondisi ini rentan dimanfaatkan oleh tengkulak dan pengusaha beras untuk membeli gabah/ beras petani dengan harga murah.
Dengan dikuasainya sebagian besar stok beras nasional oleh pihak swasta, maka stok dan harga beras akan sulit dikendalikan jelang Ramadan maupun Idul Fitri.apalagi ditengah Corona.