Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimistis Indonesia dapat melawan COVID-19 dengan bergotong-royong.
"Kami dari BUMN sama seperti teman-teman Kadin, kami hanya membantu apa yang sudah dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kami lakukan kerja sama dengan banyak kementerian, apalagi dengan swasta bergabung, kami bisa lawan corona dengan gotong-royong," ujar Menteri Erick dalam video konferensi di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan BUMN sudah mendistribusikan sebanyak 4,7 juta masker yang diproduksi oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. "Masker itu sudah kita distribusikan oleh Kimia Farma dan akan dibuat lagi oleh RNI, April 2020," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, BUMN farmasi juga telah menyelesaikan pembuatan obat Chloroquine, saat ini sudah tersedia untuk membantu penyembuhan pasien virus corona (COVID-19).
Baca juga: Afrika Selatan karantina wilayahnya mulai Kamis
"Alhamdulillah sudah ada stok-nya di dalam negeri dan sebagian besar dibuat oleh kita. Untuk APD (alat perlindungan diri), BUMN tidak buat APD. Kita Tidak punya perusahaan yg buat APD," paparnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Kementerian BUMN mengapresiasi adanya penyaluran bantuan APD untuk para tenaga medis, salah satunya dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
"Tentu apa yang bapak-bapak (Kadin dan perwakilan pengusaha) kontribusikan, kerjasamakan seperti tes kit, APD, ini sangat diperlukan. Karena memang perusahaan BUMN tidak membuat, jadi makin banyak yang membantu makin baik," kata Erick.
Baca juga: FIFA gandeng WHO perangi pandemi corona
Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto yang mengkoordinasikan inisiatif penggalangan dana swasta menyatakan pemerintah telah memfasilitasi pengusaha melalui relaksasi perizinan impor alat kesehatan guna penanganan pandemi yang lebih cepat, aman dan menyeluruh.
"Kalau inisiatif yang kami lakukan di sini, kami menggalang dana dari pengusaha, kami langsung mengimpor alat kesehatan lalu di salurkan ke Kementerian dan Lembaga yang telah ditentukan. Dalam hal ini BNPB dan Depkes, atau PMI," katanya.
"Impor langsung dibantu oleh Kemenkes dan Kemendag, kami mendapat kemudahan dalam prosesnya," kata Sulistyanto menambahkan.
Ia menyampaikan bantuan dilakukan bertahap berbentuk peralatan uji cepat (rapid test kit), alat perlindungan diri (APD atau personal protective equipment), alat bantu pernapasan (ventilator), serta masker.
Erick optimistis Indonesia dapat lawan COVID-19
Selasa, 24 Maret 2020 13:11 WIB