Banjarbaru (ANTARA) - Banjir di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan secara umum sudah surut, namun masih ada beberapa rumah di lokasi pendulangan tambang intan tradisional di Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung yang masih tergenang.
Berdasarkan pantauan ANTARA Senin pagi, banjir yang tadinya setinggi hingga satu meter pada Minggu (5/1), kini sudah surut sehingga tidak lagi menggenangi rumah warga, hanya saja ada beberapa rumah di lokasi pendulangan tambang intan yang masih tergenang air setinggi 20 centimeter.
Baca juga: Banjarbaru Benahi Wisata Pendulangan Intan
"Kami belum bisa mendulang karena air masih tinggi di lokasi pendulangan," ucap Tris Hariyadi, warga setempat.
Sementara warga lainnya Rahimah mengaku peralatan elektronik seperti televisi dan kulkas miliknya rusak karena terendam air. Bahkan, sejumlah dokumen penting seperti kartu keluarga hingga ijazah sang anak juga basah.
"Untung dilaminating, jadi tidak hancur. Sekarang lagi dijemur semua dokumen yang basah," katanya.
Bencana banjir di Kecamatan Cempaka memang menjadi musibah tahunan di setiap musim hujan. Luapan sungai basung tak mampu menampung debit air dari curah tinggi tinggi.
Banyaknya rumah yang terdampak banjir kemarin membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan turun tangan membantu selain dari petugas BPBD Kota Banjarbaru dan instansi lainnya.
Kalak BPBD Kalimantan Selatan Wahyuddin mengatakan sungai setempat sudah sangat dangkal sehingga tidak mampu menampung air hujan dengan intensitas tinggi.
"Perlu dinormalisasi sungai di sini agar bencana banjir tak lagi menghantui warga di Cempaka. Warga juga harus terus diberikan edukasi agar tidak membuang sampah ke sungai serta menjaga kebersihan lingkungan seperti saluran air dan sebagainya agar terbebas dari sampah," tuturnya.
Dari data yang dihimpun, ungkap Wahyuddin, ada 16 rukun tetangga (RT) di Kelurahan Cempaka terdampak banjir, sedangkan di Kelurahan Sungai Tiung air menggenang di 6 RT sepanjang Minggu dari pagi hingga sore hari.
Baca juga: Sungai Gagayan Kotor Akibat Pendulangan Emas
"Jadi hujan terjadi sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi mengakibatkan banjir. Namun banjir tidak berlangsung lama, karena menjelang Minggu petang sudah surut," jelasnya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi Jalan Haji Mistar Cokrokusumo, jalan poros Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut hingga arus lalu lintas dialihkan sementara ke jalan alternatif.
"Syukur alhamdulilah tidak ada korban berkat sinergitas seluruh unsur yang cepat tanggap di lapangan. Sebelas perahu karet kita kerahkan mengevakuasi sekitar 60 warga kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan beberapa warga sedang sakit dan baru melahirkan. Kami juga segera berkoordinasi dengan PLN untuk mematikan aliran listrik menghindari sengatan listrik," tandas Wahyuddin.