Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrim di masa peralihan musim.
Kepala BMKG Staklim Banjarbaru Purwanto, Selasa mengatakan, masa peralihan musim dari kemarau ke musim hujan diprediksi terjadi selama Oktober hingga November 2013.
"Cuaca ekstrim di masa peralihan musim seperti hujan lebat disertai angin kencang, dan sambaran petir serta gelombang tinggi hendaknya diwaspadai," ujarnya.
Ia mengatakan, selama puncak kemarau hingga memasuki peralihan musim, beberapa permasalahan juga harus diwaspadai seperti kebakaran lahan dan hutan di berbagai wilayah.
Selain itu, penyakit gangguan pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (Ispa) dan gangguan kesehatan lainnya sebagai dampak perubahan suhu dan cuaca juga harus mendapat perhatian.
"Kami sudah menyampaikan peringatan dini terkait puncak musim kemarau pada bulan Oktober hingga November dan diharapkan masyarakat waspada sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," pesannya.
Dikatakan, kemarau yang terjadi tahun ini diprediksi lebih pendek dan diperkirakan berlangsung selama tiga bulan sejak Agustus dan antara bulan Oktober hingga November.
Dijelaskan, kemarau berdasarkan perhitungan seharusnya berakhir sekitar bulan Juni hingga Juli namun perkembangannya kemarau mundur sampai diprediksi puncaknya akhir Oktober hingga November.
"Awal musim hujan diprediksi setelah November atau mundur dari prakiraan sebelumnya dimana musim hujan terjadi mulai Agustus hingga September," ujarnya.
Ditambahkan, fenomena perubahan musim itu terjadi akibat pengaruh suhu angin barat yang mendominasi sehingga angin timur melemah yang berdampak kemarau lebih pendek.
"Angin barat yang berkarakter mengandung uap air, menyebabkan terjadinya curah hujan yang cukup tinggi sehingga meski musim kemarau tetap turun hujan," katanya.