Amuntai (ANTARA) - Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan merupakan satu-satunya kabupaten/kota di Pulau Kalimantan yang menjuarai lomba kearsipan tingkat nasional, kelemahannya hanya pada ketiadaan tenaga ahli arsiparis.
Sepinya peminat formasi arsiparis pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 yang ditutup 27 November.kemaren tentu saja merugikan Pemkab Hulu Sungai Utara (HSU) yang sangat membutuhkan tenaga arsiparis.
Pada penerimaan CPNS 2019, disediakan formasi untuk pranata kearsipan untuk latar belakang pendidikan diploma tiga (D3) namun hingga pendaftaran ditutup tiada satu pun yang melamar.
Kepala bidang kearsipan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Karyanadi di Amuntai,Jum'at, sangat menyayangkan kosongnya peminat arsiparis.
"Padahal kita sangat membutuhkan tenaga arsiparis untuk menjalankan tugas audit dan pelatihan," ujar Karyanadi.
Karyanadi mengaku sudah mengajukan formasi arsiparis berdasarkan analisa jabatan (anjab) yang diintruksikan Bupati HSU kepada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) setelah ada permintaan dari Kearsipan Nasional kepada pemerntah daerah untuk mengadakan formasi kearsipan pada penerimaan CPNS 2019.
Menurutnya, Pemkab HSU membutuhkan tenaga arsiparis Diploma 4 sebanyak 10 orang dengan rincian 5 orang ditempatkan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten HSU sedang 5 orang ditempatkan pada 5 SKPD yang diprioritaskan.
"Sebelumnya kita sudah mengusulkan formasi arsiparis pratama dengan latar belakang pendidikan diploma 4 sebanyak 10 orang untuk formasi CPNS 2019 berdasarkan analisa jabatan dan kebutuhan," terang Karyanadi.
Kebetulan, lanjut Karyanadi, di Kabupaten HSU ada membuka Univeristas Terbuka jurusan D4 kearsipan, bahkan mahasiswanya hampir setiap tahun kerap magang di Dispersip HSU.
Dijelaskan, bahwa pihak Kearsipan Nasional berkirim surat kepada Bupati HSU H Abdul Wahid tentang perlunya di sediakan formasi arsiparis pada penerimaan CPNS 2019.
Bupati HSU lantas mengintruksikan kepada Dispersip melakukan analisa jabatan (anjab) sesuai kebutuhan dan ketentuan dari Kearsipan Nasional.
"Analisa jabatan terkait formasi dan jumlahnya sudah kita ajukan ke BKPP HSU selanjutnya mereka yang membijaksanai dan menentukan formasi," pungkasnya.
Berdasarkan konfirmasi ke BKPP jumlah pendaftar tertinggi ada pada formasi ahli pertama guru pendidikan agama Islam, sedangkan yang kosong tiada pelamarnya adalah formasi pelaksana kearsipan diploma 3.
Sejak 27 Nopember pukul 17.00 wita pihak BKPP HSU sudah menutup pendaftaran dan hasilnya sebanyak 2470 pelamar telah terdaftar.
Meski, katanya HSU mendapat jatah formasi paling kecil di Kalsel yakni 108 formasi, namun minat pelamar cukup tinggi mendaftar CPNS ke Kabupaten HSU.
"Berarti formasi yang kita tetapkan membuka peluang besar bagi pelamar untuk menjadi PNS," katanya.