Sidoarjo (ANTARA) - Kementerian Pertanian mencatat volume ekspor pakan ternak sudah mencapai sekitar 3.726 ton yang dikirimkan dari perusahaan pakan ternak di Indonesia pada 2019.
"Termasuk hari ini jumlahnya sekitar 3.726 ton," kata Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Widayati di sela kegiatan ekspor pakan ternak Sidoarjo, Jawa Timur, Senin.
Ia mengatakan, untuk ekspor pakan ternak pihaknya memberikan peluang sebesar-besarnya, tetapi yang harus diantisipasi adalah mengurangi kemungkinan terjadi komplain atas produk pakan itu.
"Untuk produk pakan ternak ada beberapa standar yang harus dipenuhi," katanya.
Ia menjelaskan, untuk pakan ternak sesuai dengan peraturan di Kementan harus diberikan nomor pendaftaran pakan, yang tentunya mekanisme pembuatannya sudah lolos uji mutu yang dibuktikan dengan hasil laboratorium pemerintah yang sudah terakreditasi.
"Intinya untuk kebutuhan pakan ternak di dalam negeri sudah surplus. Jadi kapanpun ada kebutuhan pakan ternak untuk diekspor kami selalu siap," katanya.
Ia juga menyambut baik ekspor pakan ternak ke Timor Leste, yang artinya produk pakan ternak hasil produksi Indonesia bisa diterima dengan baik di luar negeri.
"Oleh karenanya, Kementan akan terus meningkatkan bahan baku pakan ternak yakni jagung, supaya pasokan bahan baku untuk pembuatan pakan ternak bisa dipenuhi," katanya.
Sebelumnya, pakan ternak produksi PT Sinar Indochem asal Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur berhasil menembus pasar ekspor dengan tujuan negara Republic of Democratic of Timor Leste (RDTL).
Haryono Tan selaku pimpinan PT Sinar Indochem, mengatakan untuk tahap pertama ini pihaknya mengekspor sebanyak 200 ton pakan ternak dari total 300 ton yang dipesan oleh perusahaan pembeli.
Baca juga: China-Korea ingin bangun pabrik nikel
Baca juga: Pemerintah perbanyak negara tujuan ekspor daun gulinggang