Barabai (ANTARA) - Berry Nahdian Forqon turut mengambil formulir pendaftaran bakal calon Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) melalui penjaringan partainya sendiri PDI Perjuangan, Minggu (15/9) sekitar pukul 16.00 wita di kantor DPC PDI Perjuangan HST, Jalan Brigjend H Hasan Basri, Kelurahan Bukat, Barabai.
Berry mengaku, walaupun Dia orang Partai dan saat ini menjabat sebagai ketua DPC PDI Perjuangan HST, tetap mengikuti aturan yang ada dan turut mendaftar melalui partainya.
Penjaringan calon kepada daerah yang dilakukan PDI Perjuangan sendiri berlangsung dari tanggal 3 sampai 20 September 2019. Dengan pengambilan formulir dibatasi sampai tanggal 15 September.
Baca juga: Pegiat Lingkungan : Perguruan Tinggi harus mampu siapkan SDM berkualitas
"Setelah mengisi formulir ini, Insyallah dalam tiga hari ke depan, kelengkapan berkas kita akan diserahkan kembali ke pihak PDI Perjuangan," kata mantan aktivis lingkungan hidup itu.
Dia memastikan akan maju sebagai bakal calon Bupati HST melalui jalur partai dan telah berkomunikasi dengan para petinggi partai lainnya.
Di DPRD HST sendiri, PDI perjuangan memperoleh 2 kursi, jadi, untuk memuluskan jalannya pencalonan sebagai Bupati HST, Berry yang merupakan salah satu Dosen di Universitas NU Kalsel itu memerlukan 4 kursi lagi partai pengusungnya.
Baca juga: Berry lengkapi berkas cawabup, Faqih bakal menyusul
Terkait visi misinya ke depan, Sekretaris Pengurus Wilayah NU Kalsel itu lebih mengutamakan program yang menjadi aspirasi dan Karakteristik masyarakat HST, yaitu sebagai kota jasa, pendidikan dan agraris.
"Sebagai kota jasa, maka sektor perdagangan harus benar-benar kita benahi semaksimal mungkin agar lebih baik lagi dan ekonomi masyarakat juga harus meningkat," katanya.
Terkait pendidikan, menurutnya, ke depan, Kalsel ini dan khususnya Kabupaten HST akan menjadi lingkaran dari ibu kota, jadi menjelang itu, perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat bersaing. Serta turut memajukan Bumi Murakata. Perlu juga adanya lembaga pendidikan yang berkualitas di HST.
Baca juga: Bergabung relawan Dingsanak H Zanie, berkesempatan umroh
Diterangkan Berry, siapapun calon Bupatinya, isu save meratus memang sudah menjadi prioritas utama untuk terus dipertahankan. Kalau tidak menambang, maka, sebagai Kabupaten yang agraris, sektor pertanian harus menjadi unggulan dikembangkan.
"Masyarakat petani kita harus dibina dari pertanian tradisonal menjadi modern, agar hasilnya lebih maksimal. Kita harus mengembalikan kejayaan sektor pertanian dan perkebunan di HST," katanya.
Selain itu, hasil hutan bukan kayu menurutnya harus juga dikembangkan. Agar alam kita tidak diekploitasi maka lingkungan dan alam kita harus dijaga bersama-sama. Dan menjadi nilai berharga untuk pengembangan sektor pariwisata.
Baca juga: Empat kandidat nyatakan maju di Pilkada HST, ada yang masih malu-malu
Sekretaris DPC PDI Perjuangan HST, Hermansyah mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada tiga kandidat yang mendaftar yaitu H Harun Nurasid, H Zanie dan Berry Nahdian Forqon. Sedangkan yang sudah mengembalikan formulir dan melengkapi berkas cuma H Harun Nurasid. Yang lainnnya masih ditunggu hingga tanggal 20 September.
"Dalam hal ini, DPC hanya melakukan penjaringan, sedangkan yang memutuskan siapa yang dipilih oleh partai adalah di tingkat pengurus pusat," katanya.
Baca juga: Kasus pencabulan di HST mulai disidang, kuasa hukum yakin menang
Dikatalan Hermansyah, partainya sangat sederhana, siapapun yang melamar di PDIP dan bisa menjalankan aspirasi masyarakat, itulah nantinya yang akan dipilih.
"Misalnya, salah satu keinginan masyarakat HST adalah save meratus atau tidak melakukan penambangan batu-bara, maka itulah juga komitmen partai yang harus berpihak kepada rakyat kecil," katanya.
Baca juga: Pelajar HST wakili Kalsel di ajang FLS2N tingkat nasional
Baca juga: Kabut asap di HST menebal, Pemkab imbau masyarakat bermasker
Baca juga: APIP HST Ikuti Workshop Kapabilitas