Seulan Penderita Ispa 586 Orang
Jumat, 21 Juni 2013 12:37 WIB
Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, dinilai cukup tinggi, dalam satu bulan (Mei) 2013 jumlah penderita mencapai 586 oran
Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Syarifuddin Baseri, Jumat di Tanjung mengatakan jika dibanding April, jumlah penderita ISPA mengalami penurunan dari 806 orang menjadi 586 orang.
"Penyakit ISPA banyak dipengaruhi lingkungan yang kotor salah satunya dipicu aktifitas pertambangan batu bara karena itu masyarakat perlu membentengi diri dengan meningkatkan kekebalan tubuh," jelas Syarifuddin.
Meski ada penurunan jumlah penderita ISPA dibanding bulan lalu, Dinkes setempat selalu menghimbau agar warga Tabalong mewaspadai serangan Ispa karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Penderita ISPA sendiri cukup merata di sejumlah puskesmas dan rumah sakit mengingat angkutan batu bara masuk ke beberapa desa dan kecamatan.
Syarifuddin menilai warga yang tinggal di daerah ring satu atau sekita jalan angkutan batu bara tentunya berisiko paling besar terkena ISPA khususnya untuk bayi dan balita.
`Warga yang tinggal cukup dekat dengan lokasi tambang atau jalan angkutan batu bara memang berisiko cukup tinggi untuk penyakit ISPA dan masyarakat dihimbau menciptakan lingkungan yang bersih," tambah Syarifuddin.
Penyakit yang ditularkan melalui udara kotor ini bisa menyerang siapa saja namun balita paling rentan dengan ISPA dan jika tidak ditangani sejak dini bisa menyebabkan kematian.
Sementara itu maraknya mobil perusahaan batu bara yang hilir mudik di wilayah perkotaan khususnya kecamatan Tanjung dan Murung Pudak menuai protes sejumlah warga karena selain dampak berupa debu juga menyebabkan kemacetan di ruas jalan tertentu.
"Selain mengganggu kelancaran lalu lintas, dampak lain hilir mudiknya mobil tambang di daerah perkotaan adalah debu sisa jalan tambang yang bisa mengootori udara," ujar Rahman satu warga Mabuun.