Banjarmasin (ANTARA) -
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Diauddin menyatakan, provinsinya waspada penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena peningkatan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Karenanya, ucap Diauddin di Banjarbaru, Sabtu, salah satu langkah untuk menghindari penyakit makin meningkatkan tersebut, diimbau masyarakat untuk memakai masker, utamanya saat bepergian ke luar rumah.
"Kami imbau agar masyarakat dapat menggunakan masker saat keluar rumah dan selalu menjaga kesehatan dengan minum vitamin dan air putih yang banyak," tuturnya.
Dia pun menyampaikan, dengan terjadinya kemarau yang cukup panjang tahun ini, ditambah banyaknya musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), menyebabkan udara menjadi kurang sehat.
Akibatnya, kata Diauddin, laporan penyakit ISPA di sejumlah kabupaten/kota di provinsi ini naik, hingga harus diwaspadai semua.
Paling parah dilaporkan di Kota Banjarmasin, ungkap dia, jumlah kasus penyakit ISPA di kota tersebut sebanyak 36.082 kasus, selanjutnya di Kabupaten Banjar sebanyak 26.237 kasus.
Kemudian di Kota Banjarbaru sebanyak 22.910 kasus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 17.699 kasus, Kabupaten Kotabaru sebanyak 13.445 kasus, Kabupaten Balangan sebanyak 12.174 kasus.
Selanjutnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 11.584 kasus, Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 10.267 kasus, Kabupaten Tabalong sebanyak 9.875 kasus.
Kemudian di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 9.786 kasus, Kabupaten Tapin sebanyak 9.698 kasus dan Kabupaten Barito Kuala sebanyak 8.125 kasus.
"Jadi total kasus ISPA pada 13 kabupaten/kota di Kalsel saat ini sebanyak 189.111 kasus," ujarnya.
Dengan makin naiknya kasus ISPA bulan ini daripada bulan-bulan sebelumnya, harus ditanggulangi secara serius, kolaborasi antar Pemprov dan kabupaten/kota.
Memang, lanjut Diauddin, kasus penyakit ISPA ini tidak hanya karena asap karhutla, namun juga karena debu yang juga terkandung cukup tinggi di udara, karena tanah kering akibat kemarau ini.
"Untungnya sampai saat ini tidak ada laporan pasien ISPA yang meninggal dunia," ujarnya.
Namun demikian, kata Diauddin, Pemprov Kalsel dan jajaran kesehatan terus bergerak menanggulangi penyakit ISPA akibat Karhutla dengan cara membagikan masker kepada masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan disetiap posko Karhutla dan lainnya.
"Kita juga sudah membuat surat edaran ke Kabupaten/kota tentang kewaspadaan terhadap peningkatan penyakit ISPA," demikian kata Diauddin.