Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Ngadimun meminta panitia ujian nasional di kabupaten/kota se-Kalsel mempersiapkan lokasi alternatif mengantisipasi kemungkinan banjir pada saat pelaksanaan ujian nasional.
"Apapun yang terjadi ujian nasional di Kalsel harus tetap dilaksanakan pada 15 April untuk SLTA sederajat," katanya di Banjarmasin, Selasa.
Dia berharap banjir yang terjadi di beberapa daerah saat ini tidak akan mengganggu pelaksanaan UN, untuk itu panitia harus menyiapkan lokasi alternatif bebas banjir saat UN berlangsung, katanya.
Seperti diketahui, beberapa daerah di Kalimantan Selatan kini sedang terkena musibah banjir akibat hujan yang turun terus menerus dalam beberapa hari terakhir.
Beberapa daerah yagn terkena banjir antara lain, Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong dan Tanah Laut.
Kondisi tersebut, dikhawatirkan bakal mengganggu pelaksanan ujian nasional bagi siswa SLTA sederajat yang akan di mulai pada 15 hingga 18 April 2013.
"Musibah banjir yang melanda beberapa kabupaten di Kalsel diharapkan tidak mengganggu jalannya ujian nasional mendatang, semoga pada saat pelaksanaan air sudah surut," kata Ngadimun.
Bila ternyata pada saat pelaksanaan air belum juga surut atau banjir kembali terjadi, sehingga tidak memungkinkan dilaksanakan UN di sekolah yang disiapkan, panitia lokal dapat mengambil alternatif dengan memindah tempat pelaksanaan di sekolah/tempat terdekat.
Menanggapi kemungkinan adanya kebocoran soal, Ngadimum mengungkapkan, diharapkan masyarakat atau siswa tidak mempercayainya karena ada 20 soal berbeda di tiap mata pelajaran, sehingga kecil kemungkinan terjadinya kesamaan soal.
Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan menargetkan seratus persen kelulusan bagi sekitara 60 ribu peserta ujian nasional.
Optimisme tersebut, dikarenakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah seperti memberikan pendidikan dan pelatihan guru, peningkatan manajemen sekolah, meningkatkan mutu pembelajara hingga "try out" atau uji coba agar siswa mengethaui sejauh mana kesiapannya menghadapi UN.