Kandangan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) HSS, untuk menghadapi dan mengantisipasi ketersediaan barang kebutuhan pokok dan kenaikan harga barang menjelang Idul Fitri.
Kepala Bagian Perekonomian Dan Pembangunan Setda HSS Hj Rabiatual Adawiah, di Kandangan, Senin (27/5), mengatakan rapat ini diikuti oleh para peserta dari tim, bersama Dinas dan Lembaga terkait antara lain Bank Indonesia serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kandangan.
"Maksud diadakannya Rakor ini adalah untuk mendapatkan informasi masalah kenaikan harga bahan pokok serta mencari solusi bersama untuk mengatasinya, dibuka oleh Bupati HSS dan Rakor TPID HSS ini selanjutnya dipimpin Sekretaris Daerah H. Muhammad Noor," katanya.
Baca juga: Video : Bupati HSS lantik M Noor Sekda Definitif
Bupati HSS H Achmad Fikry, mengatakan agar kenaikan harga kebutuhan pokok ini jangan dianggap sebagai rutinitas musiman saja, yang bisa berlalu tanpa adanya upaya pengendalian.
Menurut dia, lonjakan kenaikan harga sudah terasa dari menjelang bulan Ramadhan, terutama bawang merah, bawang putih, telur dan gula pasir. Jangan sampai menjelang Idul Fitri tambah naik kembali.
Ini memang sesuatu yang nampak biasa di mana-mana setiap menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi pihaknya ingin Rakor ini dapat menghasilkan sebuah matrik atau pola pemetaan yang jelas tentang kenaikan harga bahan pokok.
"Sehingga bisa menjadi acuan untuk mengambil langkah strategi yang tepat secara berkesinambungan dimasa mendatang dan perlu dicari cara atau alternatif ke depan untuk menekan harga-harga ini," katanya, saat menyampaikan sambutan, bertempat di Aula Ramu Setda HSS.
Baca juga: Jelang Ramadhan Bupati HSS pantau harga kebutuhan bahan pokok
Kepada pihak Bank Indonesia, diharapkan dia bisa memberikan informasi dan masukan kepada tim untuk dapat mencari solusi masalah ini dan diinformasikan juga bahwa Pemkab HSS, selama ini sudah berupaya dengan mengadakan operasi pasar, namun tentu hanya terbatas kepada barang-barang yang bisa diintervensi.
Menjelang Idul Fitri Beras Sejahtera juga digelontorkan dua kali kepada masyarakat miskin serta Jaminan Hidup untuk Lansia, kebijakan ini dilakukan agar masyarakat yang kurang mampu bisa merayakan Idul Fitri bersama yang lain. Dan Dinas Perdagangan diinstruksikan terus memantau harga-harga kebutuhan pokok di pasaran.