Kota Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan seharusnya ada sebuah kawasan yang diperuntukan bagi bangunan bertingkat tinggi hingga bisa menjadi sebuah ikon di kota tersebut.
"Kawasan yang pas menjadi lokasi bangunan bertingkat itu adalah Pacinan atau Jalan Pire Tendeaan," kata Abdul Hasan seorang warga kota setempat, Sabtu.
Masalahnya, bila kawasan Pecinan dijadikan kawasan bangunan bertingkat maka akan mudah terlihat di mana-mana, karena berada di jantung kota dan di tepian Sungai Martapura.
Bila bangunan bertingkat berada di Pecinan, maka bagi siapa saja ingin berfoto kenang-kenangan di kota ini akan mudah mencari latar belakang yang bisa menjadi ciri khas kota, katanya.
Dengan berada di kawasan Pecinan, bangunan bertingkat maka sangat indah dilihat dari seberang sungai atau di Jalan Sudirman, apalagi bila malam tentu gemerlapnya lampu bangunan bertingkat akan menghiasi kawasan Sungai Martapura yang sudah terdapat kawasan wisata tersebut.
Perlu diketahui di tepian sungai Martapura baik jalan Pire Tendean ataupun di jalan Sudirman sekarang sudah dibuat bangunan siring kota semacam water front city, dimana terdapat taman, lampu-lampu hias, dan aneka lokasi makanan khas atau kuliner.
Hanya saja di kawasan tersebut belum terdapat bangunan bertingkat yang bisa menjadi ciri khas kota ini.
Karena itu disarankan Pemkot menyediakan kawasan Pecinan sebagai kawasan bangunan bertingkat, seperti mall, hotel, perkantoran yang memberikan kesan megah terhadap kota ini.
Namun jika bangunan bertingkat berada di lokasi lain maka sulit menjadi latar belakang pengambilan gambar dokumentasi, sebagai contoh di jalan Mangkurat yang banyak bangunan bertingkat, mencari posisi bergambar dokumentasi itu sulit untuk membuktikan bahwa gambar itu di Banjarmasin.
Begitu juga sekarang mulai bermunculan bangunan bertingkat di kawasan Jalan A Yani, juga sulit mengambil foto dokumentasinya, karena itu yang paling pas adalah kawasan Pacinan dan Jalan Sudirman.c