Bupati Tanah Bumbu H Sudian Noor mengajak semua lapisan masyarakat "Bumi Bersujud" untuk melestarikan ekosistem laut dengan cara menjaga kebersihan pantai dari sampah plastik dan limbah.
"Dengan tidak membuang sampah kelaut merupakan langkah awal bagi kita semua untuk ikut menjaga dalam melestarian laut. Jangan sampai seluruh ekosistem di dalam laut bisa punah akibat ulah kita sendiri," kata Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, di Batulicin.
Dia mengatakan, Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan wilayah pesisir, diharapkan dapat menunjang dan memperkuat jaringan dalam menciptakan sistem melestarikan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.
Ekosistem laut seperti pohon mangrove merupakan daerah pembesaran bagi ikan-ikan kecil dan hewan laut lainnya karena menyimpan berjuta makanan yang sangat sesuai untuk ikan-ikan kecil dan hewan ekonomis lainnya.
Oleh sebab itu melestarikan ekosistem laut dengan menjaga hutan bakau di pesisir panti, tidak membuang sampah kelaut, tidak melakukan penangkapan ikan mengunakan bom dan racun dapat melestarikan seluruh ekositem laut sehingga tidak punah.
Menurutnya, keberadaan hutan mangrove di pesisir pantai sangat berperan penting dalam menjaga garis pantai agar tetap stabil sehingga populasi pohon dan semak yang ada pada hutan mangrove dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai.
Hutan mangrove juga mampu meredam energi dari terjangan gelombang arus air laut tersebut. Rumpun-rumpun tanaman bakau mampu memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang yang datang, sehingga gelombang yang sampai ke sisi pantai hanya riak-riaknya saja, sehingga dapat melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan.
"Tidak kalah pentingnya bahwa keberadaan hutan mangrove juga menjadi berkumpulnya habitat laut, dan sekaligus menjadi tempat perkembangbiakan berbagai jenis burung dan satwa lainnya," imbuhnya.
Karena itu, keberadaannya sangat dibutuhkan untuk kelestarian berbagai satwa-satwa pantai dan bermanfaat sebagai habitat alami untuk berbagai biota darat dan laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Dengan tidak membuang sampah kelaut merupakan langkah awal bagi kita semua untuk ikut menjaga dalam melestarian laut. Jangan sampai seluruh ekosistem di dalam laut bisa punah akibat ulah kita sendiri," kata Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, di Batulicin.
Dia mengatakan, Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan wilayah pesisir, diharapkan dapat menunjang dan memperkuat jaringan dalam menciptakan sistem melestarikan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.
Ekosistem laut seperti pohon mangrove merupakan daerah pembesaran bagi ikan-ikan kecil dan hewan laut lainnya karena menyimpan berjuta makanan yang sangat sesuai untuk ikan-ikan kecil dan hewan ekonomis lainnya.
Oleh sebab itu melestarikan ekosistem laut dengan menjaga hutan bakau di pesisir panti, tidak membuang sampah kelaut, tidak melakukan penangkapan ikan mengunakan bom dan racun dapat melestarikan seluruh ekositem laut sehingga tidak punah.
Menurutnya, keberadaan hutan mangrove di pesisir pantai sangat berperan penting dalam menjaga garis pantai agar tetap stabil sehingga populasi pohon dan semak yang ada pada hutan mangrove dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai.
Hutan mangrove juga mampu meredam energi dari terjangan gelombang arus air laut tersebut. Rumpun-rumpun tanaman bakau mampu memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang yang datang, sehingga gelombang yang sampai ke sisi pantai hanya riak-riaknya saja, sehingga dapat melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan.
"Tidak kalah pentingnya bahwa keberadaan hutan mangrove juga menjadi berkumpulnya habitat laut, dan sekaligus menjadi tempat perkembangbiakan berbagai jenis burung dan satwa lainnya," imbuhnya.
Karena itu, keberadaannya sangat dibutuhkan untuk kelestarian berbagai satwa-satwa pantai dan bermanfaat sebagai habitat alami untuk berbagai biota darat dan laut.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019