Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Amran Sulaiman panen raya jagung di Desa Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan,  Senin (25/2).

 
Menteri Amran  menuturkan pada 2018 Indonesia mengekspor jagung 380 ribu ton. 

"Di tahun ini ekspor ditargetkan lebih tinggi lagi yakni 500 ribu ton yang diproduksi dari daerah sentra seperti Gorontalo, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan nanti akan menyusul Kalimantan Selatan," ujar Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, di Pelaihari.

Amran juga menambahkan, Kalsel sangat berpotensi untuk menjadi kawasan lumbung jagung nasional.

“Saya liat dari pesawat luas lahan yang Kalsel luar biasa banyak bisa digunakan untuk menanam jagung,” ujarnya.

Terpisah, Bupati Tanah Laut H Sukamta mengungkapkan, dalam periode tanam bulan Oktober – Maret luas 2018 lahan jagung di Tanah Laut seluas 22 ribu hektare.

"Sebagian besar sudah dipanen dan luas panen saat ini sekitar 15 ribu hektare," ujarnya. 

Dia menambahkan, harga jagung di Tanah Laut cukup bagus yaitu,  Rp3.500 per kilo untuk kering panen dan jika kadar air sampai 14 persen maka harganya tinggi Rp5.200 per kilo.

 “Saat ini pasarnya sangat terbuka lebar karena kita memiliki dua pabrik pakan ternak, justru pasokan jagung kita yang kurang,” ungkapnya.

Bupati  mengaku sedang menggenjot upaya perluasan lahan jagung yang ada di kabupaten Tanah Laut.

"Kita upayakan perluasan dengan tumpang sari dengan tanaman sawit maupun kerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk pengelolaan lahan jagung” terangnya.

 Kegiatan panen raya tersebut dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor dan PangdamVI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto.

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019