Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan memiliki potensi wisata arung jeram yang terletak di Desa Haliau Kecamatan batu Benawa.


Kendati arus sungai di kawasan itu saat ini tidak begitu deras, namun hal itu tak menyurutkan minat para pencari alternatif wisata alam untuk berarung jeram, kata Amin, seorang peserta wisata arung jeram kepada pers, Senin.

Untuk wisata arung jeram, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu per orang sebagai sewa perahu karet yang disediakan pengelola. Setelah itu, pengunjung bisa sepuasnya mengarungi riam Sungai Benawa tersebut.

Wisata arung jeram ini sangat menikmati pengunjung karena rute yang dilalui melalui arung jeram tersebut cukup panjang dan sangat menantang.

"Start dimulai dari sungai di Desa Murung B Hantakan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Wisata Air Panas. Sedang finisnya di Waki," tuturnya.

Selama mengarungi jeram itu, lanjut Amin, dia dan teman-temannya yang masih amatir tidak terlalu takut. Sebab, terangnya, ada pemandu dari pihak pengelola yang menemani atau ikut di perahu karet yang mereka tumpangi.

Selain arung jeram, di sekitar lokasi yang sama, menurut Amin pengelola juga menyediakan unti kendaraan untuk semua medan atau yang disebut All Terrain Vehicles (ATV).

Kendaraan tersebut banyak digemari para orangtua dan anak-anak. Sementara, untuk outbond disediakan flying fox.

"Untuk ATV dikenakan biaya Rp 15 ribu per orang per 15 menit. Pun untuk flying fox juga dikenakan biaya yang sama per orang per sekali penyebarangan," terangnya.

Sementara, Syarifuddin warga HST lainnya sangat menyambut positif hadirnya tempat wisata baru ini. Menurutnya, wisata yang tergolong baru di Kabupaten HST ini harus didukung oleh semua pihak.

  "Siapapun pengelolanya, mau itu swasta ataupun pemerintah daerah, yang jelas wisata baru ini bisa menjadi hiburan alternatif bagi warga. Jadi jika ingin menikmati wisata arung jeram dan outbond yang menarik tak perlu ke luar daerah lagi," ungkapnya/D/D.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012