Barabai, (Antaranews Kalsel) - Dari Laporan dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), dari tahun 2012 sampai dengan 2018 ini, sudah ditemukan sebanyak 67 kasus penderita penyakit Human Immunodeficeincy Virus (HIV) dan Acquired Immune Defeciency Syndrome (AIDS) di Kabupaten HST.
"Berdasarkan data yang kami peroleh, sebanyak 89,9 persen penularan HIV/AIDS disebabkan oleh faktor resiko seksual dan kasus ditemukan lebih banyak pada usia produktif dari 20 hingga 29 tahun yakni sebesar 52,8 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan HST drg H Kusudiarto saat pertemuan sambung rasa Hari AIDS Sedunia, di Barabai, Senin.
Data Kasus HIV/AIDS Provinsi Kalsel hingga September 2017, jumlah kasus HIV yang terlaporkan sebanyak 844 kasus dan AIDS sebanyak 719 kasus yang tersebar di 13 Kabupaten/Kota. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan jumlah estimasi ODHA yaitu sebanyak 3478 kasus. Hal ini berarti upaya penemuan kasus masih sangat rendah.
Menurutnya, data Penderita HIV/AIDS di HST tahun 2012 terdapat 2 orang meninggal, Tahun 2014 terdapat 1 orang masih hidup dan 8 orang meninggal, Tahun 2015 terdapat 5 orang masih hidup dan 2 orang meninggal, Tahun 2016 sebanyak 5 orang juga masih hidup dan 10 orang telah meninggal.
Berikutnya, pada tahun 2017 meningkat yaitu 14 orang masih hidup dan 6 orang sudah meninggal, sedangkan Tahun 2018 ini ditemukan sebanyak 8 orang yang masih hidup dan 6 orang sudah meninggal.
"Dari data itu penemuan kasus HIV/AIDS di HST lima tahun terakhir (2014-2018) terjadi peningkatan," katanya.
Diterangkannya, kasus HIV/AIDS tersebar di 16 Puskesmas dari 19 Puskesmas yang ada, kasus terbanyak pada Puskesmas Barabai sebanyak 19 kasus.
Sedangkan di Puskesmas Pandawan, Pagat dan Sungai Buluh masing-masing ditemukan 5 kasus.
Selanjutnya, di Puskesmas Kambat Utara 4 kasus, Puskesmas Durian Gantang, Pantai Hambawang, Haruyan, Birayang dan Kubur Jawa masing-masing 3 kasus.
Puskesmas Kalibaru, Kasarangan dan Hantakan masing-masing 2 kasus, Puskesmas Awang Besar, Limpasu dan Barikin masing-masing 1 kasus, dan 3 Puskesmas tidak ada kasus yakni Puskesmas Tandilang, Batu Tangga, dan Ilung.
"Dari data penyakit HIV/AIDS itu, masih banyak yang belum terjaring dan terlaporkan, ini merupakan suatu tantangan bagi kita semua untuk melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk meningkatkan penemuan kasus secara dini di masyarakat kita dan dilakukan tatalaksana dan pengobatan sesuai standar," katanya.
Baca juga: Seorang anak autis ditemukan tewas tenggelam
Baca juga: Atasi Masalah Likuiditas, Klinik Utama Mubarak Fungsikan Fasilitas SCF
Baca juga: Pelajar Murakata Angkatan 1970-1982 sumbangkan ide-ide pembangunan
Baca juga: Tiga calon ketua umum KONI HST lulus verifikasi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Berdasarkan data yang kami peroleh, sebanyak 89,9 persen penularan HIV/AIDS disebabkan oleh faktor resiko seksual dan kasus ditemukan lebih banyak pada usia produktif dari 20 hingga 29 tahun yakni sebesar 52,8 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan HST drg H Kusudiarto saat pertemuan sambung rasa Hari AIDS Sedunia, di Barabai, Senin.
Data Kasus HIV/AIDS Provinsi Kalsel hingga September 2017, jumlah kasus HIV yang terlaporkan sebanyak 844 kasus dan AIDS sebanyak 719 kasus yang tersebar di 13 Kabupaten/Kota. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan jumlah estimasi ODHA yaitu sebanyak 3478 kasus. Hal ini berarti upaya penemuan kasus masih sangat rendah.
Menurutnya, data Penderita HIV/AIDS di HST tahun 2012 terdapat 2 orang meninggal, Tahun 2014 terdapat 1 orang masih hidup dan 8 orang meninggal, Tahun 2015 terdapat 5 orang masih hidup dan 2 orang meninggal, Tahun 2016 sebanyak 5 orang juga masih hidup dan 10 orang telah meninggal.
Berikutnya, pada tahun 2017 meningkat yaitu 14 orang masih hidup dan 6 orang sudah meninggal, sedangkan Tahun 2018 ini ditemukan sebanyak 8 orang yang masih hidup dan 6 orang sudah meninggal.
"Dari data itu penemuan kasus HIV/AIDS di HST lima tahun terakhir (2014-2018) terjadi peningkatan," katanya.
Diterangkannya, kasus HIV/AIDS tersebar di 16 Puskesmas dari 19 Puskesmas yang ada, kasus terbanyak pada Puskesmas Barabai sebanyak 19 kasus.
Sedangkan di Puskesmas Pandawan, Pagat dan Sungai Buluh masing-masing ditemukan 5 kasus.
Selanjutnya, di Puskesmas Kambat Utara 4 kasus, Puskesmas Durian Gantang, Pantai Hambawang, Haruyan, Birayang dan Kubur Jawa masing-masing 3 kasus.
Puskesmas Kalibaru, Kasarangan dan Hantakan masing-masing 2 kasus, Puskesmas Awang Besar, Limpasu dan Barikin masing-masing 1 kasus, dan 3 Puskesmas tidak ada kasus yakni Puskesmas Tandilang, Batu Tangga, dan Ilung.
"Dari data penyakit HIV/AIDS itu, masih banyak yang belum terjaring dan terlaporkan, ini merupakan suatu tantangan bagi kita semua untuk melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk meningkatkan penemuan kasus secara dini di masyarakat kita dan dilakukan tatalaksana dan pengobatan sesuai standar," katanya.
Baca juga: Seorang anak autis ditemukan tewas tenggelam
Baca juga: Atasi Masalah Likuiditas, Klinik Utama Mubarak Fungsikan Fasilitas SCF
Baca juga: Pelajar Murakata Angkatan 1970-1982 sumbangkan ide-ide pembangunan
Baca juga: Tiga calon ketua umum KONI HST lulus verifikasi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018