Oleh Herlina Lasmianti
Tanjung, 11/10 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan akan menambah fasilitas pendukung di pusat kuliner Barunak agar pemanfaatannya lebih optimal.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tabalong Norzain A Yani di Tanjung, Kamis mengatakan anggaran untuk penambahan sarana pendukung di pusat kuliner ini masuk di APBD perubahan 2018.
"Selain jaringan listrik dan meubeler kita juga menyiapkan sarana pendukung lainnya," jelas Norzain.
Meski sudah tersedia eskalator pusat kuliner Barunak belum bisa dimanfaatkan khususnya di lantai atas karen belum tersedianya meubeler dan listrik.
Pusat kuliner Barunak sendiri diresmikan awal 2017 untuk mengakomodir para pedagang Taman Giat Tanjung.
Sedangkan Pusat Kuliner Tanjung Bersinar Mabuun lebih dulu diresmikan pada akhir 2016 dengan 44 kios permanen.
Norzain menyampaikan pihaknya juga akan menata ulang lokasi dan para pedagang mengingat banyak yang saat ini tidak berjualan.
Di pusat kuliner Barunak lantai bawah sebelumnya ditempati sekitar 30 pedagang namun hanya sembilan kios yang tetap beroperasi.
Menurut satu pedagang minuman Shanty hampir satu tahun ini banyak pedagang yang tidak menempati kiosnya karena sepi pembeli.
"Omset penjualan dibanding waktu di taman memang cukup jauh karena itu sekarang banyak yang tutup," jelas Shanty.
Hal serupa juga terjadi di pusat kuliner Tanjung Bersinar Mabuun menyusul banyaknya kios yang tutup.
Dari 44 kios yang tersedia hanya beberapa pedagang yang bertahan menjual makanan.
Salah satunya Asid yang mengaku tetap bertahan berjualan karena tidak punya usaha lain.
"Sepi pembeli jadi banyak yang tutup," ungkap Asid.
Ia pun berharap pemerintah daerah bisa menata lagi pusat kuliner ini agar menarik para pengunjung.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Tanjung, 11/10 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan akan menambah fasilitas pendukung di pusat kuliner Barunak agar pemanfaatannya lebih optimal.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tabalong Norzain A Yani di Tanjung, Kamis mengatakan anggaran untuk penambahan sarana pendukung di pusat kuliner ini masuk di APBD perubahan 2018.
"Selain jaringan listrik dan meubeler kita juga menyiapkan sarana pendukung lainnya," jelas Norzain.
Meski sudah tersedia eskalator pusat kuliner Barunak belum bisa dimanfaatkan khususnya di lantai atas karen belum tersedianya meubeler dan listrik.
Pusat kuliner Barunak sendiri diresmikan awal 2017 untuk mengakomodir para pedagang Taman Giat Tanjung.
Sedangkan Pusat Kuliner Tanjung Bersinar Mabuun lebih dulu diresmikan pada akhir 2016 dengan 44 kios permanen.
Norzain menyampaikan pihaknya juga akan menata ulang lokasi dan para pedagang mengingat banyak yang saat ini tidak berjualan.
Di pusat kuliner Barunak lantai bawah sebelumnya ditempati sekitar 30 pedagang namun hanya sembilan kios yang tetap beroperasi.
Menurut satu pedagang minuman Shanty hampir satu tahun ini banyak pedagang yang tidak menempati kiosnya karena sepi pembeli.
"Omset penjualan dibanding waktu di taman memang cukup jauh karena itu sekarang banyak yang tutup," jelas Shanty.
Hal serupa juga terjadi di pusat kuliner Tanjung Bersinar Mabuun menyusul banyaknya kios yang tutup.
Dari 44 kios yang tersedia hanya beberapa pedagang yang bertahan menjual makanan.
Salah satunya Asid yang mengaku tetap bertahan berjualan karena tidak punya usaha lain.
"Sepi pembeli jadi banyak yang tutup," ungkap Asid.
Ia pun berharap pemerintah daerah bisa menata lagi pusat kuliner ini agar menarik para pengunjung.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018