Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Indonesian Diaspora Network Global (IDN-Global) akan menyelenggarakan "Conference of Indonesian Diaspora Youth (CIDY-2018) tanggal 13-15 Agustus 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Jelang Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia itu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Sutarto Hadi M.Si, M.Sc turut angkat bicara. Dia mengingatkan jika Indonesia bukan hanya Pulau Jawa. Tapi ada Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku dan lain-lainnya.
"Kita harus mengumpulkan putra-putri terbaik Indonesia untuk membangun Indonesia agar setara dengan Pulau Jawa," ucap Sutarto Hadi di Jakarta, Kamis (26/7). Hal itu dikatakannya di sela pertemuan Panitia Konferensi "Merancang Visi Indonesia 2045" dengan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang di Ruang Ketua DPD RI Gedung Nusantara III lantai 8, Jakarta.
Menurut Sutarto Hadi yang turut hadir selaku Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di luar Pulau Jawa harus dimanfatkan optimal untuk kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Jangan sampai dieksploitasi oleh bangsa asing. Terlebih tidak memberikan manfaat dan kemakmuran bagi masyarakat di daerah setempat," tegas putra daerah kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini menekankan. Sementara dalam pertemuan dengan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, rombongan Panitia Konferensi terdiri dari founder Indonesian Diaspora Network Global (IDNG) Dr. Dino Patti Djalal, Presiden IDNG Gerald Eman dan jajaran, Prof Dr Sutarto Hadi dari Forum Rektor Indonesia, Asosiasi Dosen Indonesia, HIPMI, PPI Dunia, Purna Paskibraka Indonesia dan lain-lain.
Pertemuan itu untuk memberikan penjelasan sekaligus berdiskusi dengan Ketua DPD RI perihal acara konferensi yang akan mempertemukan generasi muda Indonesia dari berbagai komponen.
Diantaranya pemuda cemerlang dari 34 provinsi dan juga dari berbagai kabupaten dan kota, pemuda Diaspora Indonesia berprestasi dari berbagai kota dunia, serta perwakilan pemuda dari berbagai ormas kepemudaan, perguruan tinggi, dan juga lembaga pemuda. Tujuan utama dalam konferensi yang bersifat independen, non-politis, dan non-partisan itu adalah memberikan ruang rembuk bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk membahas berbagai tantangan bangsa dewasa ini dan ke depan. Lebih penting lagi, mereka akan mencoba merumuskan wujud aspirasi 100 tahun Republik Indonesia yang dinamakan Visi Indonesia 2045.
Hasil dari Visi Indonesia 2045 kelak disampaikan secara resmi kepada Presiden Indonesia, Ketua MPR, Ketua DPR, semua pimpinan daerah, dan semua perguruan tinggi di Indonesia dan seluruh komunitas Diaspora Indonesia.
Chairman IDN Global Dr. Dino Patti Djalal menyatakan, Visi Indonesia 2045 dimaksudkan bukan menjadi makalah akademik namun menjadi naskah nation building yang dapat membantu memetakan arah jangka panjang perjalanan bangsa Indonesia untuk 1 generasi ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Jelang Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia itu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Sutarto Hadi M.Si, M.Sc turut angkat bicara. Dia mengingatkan jika Indonesia bukan hanya Pulau Jawa. Tapi ada Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku dan lain-lainnya.
"Kita harus mengumpulkan putra-putri terbaik Indonesia untuk membangun Indonesia agar setara dengan Pulau Jawa," ucap Sutarto Hadi di Jakarta, Kamis (26/7). Hal itu dikatakannya di sela pertemuan Panitia Konferensi "Merancang Visi Indonesia 2045" dengan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang di Ruang Ketua DPD RI Gedung Nusantara III lantai 8, Jakarta.
Menurut Sutarto Hadi yang turut hadir selaku Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di luar Pulau Jawa harus dimanfatkan optimal untuk kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Jangan sampai dieksploitasi oleh bangsa asing. Terlebih tidak memberikan manfaat dan kemakmuran bagi masyarakat di daerah setempat," tegas putra daerah kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini menekankan. Sementara dalam pertemuan dengan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, rombongan Panitia Konferensi terdiri dari founder Indonesian Diaspora Network Global (IDNG) Dr. Dino Patti Djalal, Presiden IDNG Gerald Eman dan jajaran, Prof Dr Sutarto Hadi dari Forum Rektor Indonesia, Asosiasi Dosen Indonesia, HIPMI, PPI Dunia, Purna Paskibraka Indonesia dan lain-lain.
Pertemuan itu untuk memberikan penjelasan sekaligus berdiskusi dengan Ketua DPD RI perihal acara konferensi yang akan mempertemukan generasi muda Indonesia dari berbagai komponen.
Diantaranya pemuda cemerlang dari 34 provinsi dan juga dari berbagai kabupaten dan kota, pemuda Diaspora Indonesia berprestasi dari berbagai kota dunia, serta perwakilan pemuda dari berbagai ormas kepemudaan, perguruan tinggi, dan juga lembaga pemuda. Tujuan utama dalam konferensi yang bersifat independen, non-politis, dan non-partisan itu adalah memberikan ruang rembuk bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk membahas berbagai tantangan bangsa dewasa ini dan ke depan. Lebih penting lagi, mereka akan mencoba merumuskan wujud aspirasi 100 tahun Republik Indonesia yang dinamakan Visi Indonesia 2045.
Hasil dari Visi Indonesia 2045 kelak disampaikan secara resmi kepada Presiden Indonesia, Ketua MPR, Ketua DPR, semua pimpinan daerah, dan semua perguruan tinggi di Indonesia dan seluruh komunitas Diaspora Indonesia.
Chairman IDN Global Dr. Dino Patti Djalal menyatakan, Visi Indonesia 2045 dimaksudkan bukan menjadi makalah akademik namun menjadi naskah nation building yang dapat membantu memetakan arah jangka panjang perjalanan bangsa Indonesia untuk 1 generasi ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018