Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Komisi III DPRD Kalimantan Selatan mengapresiasi PT Pertamina dan pihak terkait atas keamanan pasokan dan kelancaran distribusi bahan bakar minyak di Kalsel selama Idul Fitri 1439 Hijriah.
Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan serta pertambangan dan energi H Riswandi SIP mengemukakan apresiasi tersebut di Banjarmasin, Kamis.
"Dengan lancarnya persediaan dan penyaluran BBM telah menunjang kelancaran atau kesuksesan angkutan Lebaran 1439 H di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini," ujar anggota DPRD Kalsel tiga periode tersebut.
"Kita patut bersyukur kepada Allah SWT serta berterima kasih dan mengapresiasi atas kelancaran pasokan/persediaan dan penyaluran BBM yang lancar setidaknya selama H-5 dan H+5 masa Idul Fitri 1439 H," katanya.
Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharapy persediaan dan penyaluran BBM di provinsinya tetap normal hingga perayaan Natal 2018 serta awal tahun baru 2019.
Selain itu, yang tidak kalah penting, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut, agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM, minimal sepanjang 2018.
"Dengan kenaikan harga BBM sedikit atau banyak akan berpengaruh terhadap ongkos angkutan, dan pada gilirannya bisa menaikan harga berbagai kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan," ujar mantan pegawai Departemen Keuangan RI itu.
"Kalau semua kebutuhan mengalami kenaikan harga, rakyat bisa menambah derita. Terlebih dengan kondisi perekonomian seperti sekarang belum menggembirakan," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.
Begitu pula hendaknya jangan ada pihak-pihak yang memanfaatkan/menyalahgunakan keadaan atas normalnya persediaan dan penyaluran BBM, seperti menimbun atau menyimpan secara berlebih-lebihan.
"Semua pihak aparat berwenang terkait dan publik (masyarakat secara luas) agar bersama-sama menjaga supaya tidak ada penyalahgunaan pemanfaat BBM, sehingga persediaan dan penyaluran tetap normal, serta harga tak naik," demikian Riswandi.
Sebelumnya ketika pertemuan dengan Komisi III DPRD Kalsel yang diketuai H Supian HK SH, pihak Pertamina menyatakan, persediaan BBM buat provinsi tertua dan terkecil di Kalimantan ini cukup.
Sementara itu bekerja sama dengan pihak lain, selaku operator pemerintah-Pertamina terus menambah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kalsel guna memberikan pelayanan bahan bakar bagi angkutan umum.
Guna pemenuhan pelayanan bakar bakar buat angkutan umum atau kendaraan bermotor di Kalsel juga terdapat sejumlah SPBU yang pengelolaannya dari perusahaan swasta, seperti AKR tersebar pada beberapa kabupaten/kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan serta pertambangan dan energi H Riswandi SIP mengemukakan apresiasi tersebut di Banjarmasin, Kamis.
"Dengan lancarnya persediaan dan penyaluran BBM telah menunjang kelancaran atau kesuksesan angkutan Lebaran 1439 H di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini," ujar anggota DPRD Kalsel tiga periode tersebut.
"Kita patut bersyukur kepada Allah SWT serta berterima kasih dan mengapresiasi atas kelancaran pasokan/persediaan dan penyaluran BBM yang lancar setidaknya selama H-5 dan H+5 masa Idul Fitri 1439 H," katanya.
Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharapy persediaan dan penyaluran BBM di provinsinya tetap normal hingga perayaan Natal 2018 serta awal tahun baru 2019.
Selain itu, yang tidak kalah penting, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut, agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM, minimal sepanjang 2018.
"Dengan kenaikan harga BBM sedikit atau banyak akan berpengaruh terhadap ongkos angkutan, dan pada gilirannya bisa menaikan harga berbagai kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan," ujar mantan pegawai Departemen Keuangan RI itu.
"Kalau semua kebutuhan mengalami kenaikan harga, rakyat bisa menambah derita. Terlebih dengan kondisi perekonomian seperti sekarang belum menggembirakan," lanjutnya menjawab Antara Kalsel.
Begitu pula hendaknya jangan ada pihak-pihak yang memanfaatkan/menyalahgunakan keadaan atas normalnya persediaan dan penyaluran BBM, seperti menimbun atau menyimpan secara berlebih-lebihan.
"Semua pihak aparat berwenang terkait dan publik (masyarakat secara luas) agar bersama-sama menjaga supaya tidak ada penyalahgunaan pemanfaat BBM, sehingga persediaan dan penyaluran tetap normal, serta harga tak naik," demikian Riswandi.
Sebelumnya ketika pertemuan dengan Komisi III DPRD Kalsel yang diketuai H Supian HK SH, pihak Pertamina menyatakan, persediaan BBM buat provinsi tertua dan terkecil di Kalimantan ini cukup.
Sementara itu bekerja sama dengan pihak lain, selaku operator pemerintah-Pertamina terus menambah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kalsel guna memberikan pelayanan bahan bakar bagi angkutan umum.
Guna pemenuhan pelayanan bakar bakar buat angkutan umum atau kendaraan bermotor di Kalsel juga terdapat sejumlah SPBU yang pengelolaannya dari perusahaan swasta, seperti AKR tersebar pada beberapa kabupaten/kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018