Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Warga Desa Bumi Asih, Kecamatan Kelumpang Selatan, kini mengaku lega dan gembira menyusul dibangunnya Base Transceiver Statiun (BTS) milik salah satu operator seluler untuk membuka koneksi komunikasi semakin lancar.
Kepala Desa Bumi Asih, Supardi, Selasa, mengatakan sudah sekian lama masyarakat di Bumi Asih dan sekitarnya mengharapkan adanya tower seluler untuk kemudahan komunikasi baik telepone maupun akses internet.
"Masyarakat sudah lama menanti kehadiran tower seluler, karena selama ini minimnya jaringan internet dan signal seluler menjadikan masalah dalam berkomunikasi," kata Supardi.
Dikatakannya, keberadaan BTS milik PT Tower Bersama yang pengoperasiannya kerja sama dengan PT Telkom ini sangat dihajatkan masyarakat luas, terlebih dalam kelancaran pelaporan pemerintahan desa.
Sebab lanjut dia, untuk pelaporan desa dengan pemerintahan baik kecamatan dan kabupaten saat ini sudah menggunakan sistem online.
Sebelum beroperasinya tower, untuk bisa mengakses internet diakui Supardi dan warga lainnya sangat sulit, karena posisi jaringan sangat lemah, itupun dengan kondisi timbul-tenggelam.
Hal itu disebabkan relatif jauhnya jarak BTS yang ada di Pantai ibukota Kecamatan Kelumpang Selatan sekitar 15 Km, dan ada di Desa Sungai Kupang sekitar 35 Km.
"Dari koordinasi pemerintah desa dengan stakeholder (para pemangku kepentingan) akhirnya apa yang diimpikan masyarakat berdirinya tower di Bumi Asih kini terealisir," ungkap Supardi.
Dijelaskannya, posisi tower di RT5 di atas lahan milik warga (Kamin) dinilai sangat tepat karena berada di tengah desa, selain itu juga bisa menjangkau sejumlah desa di sekitar seperti Tanjung Pangga, Penggulaan, Pemblacanan bahkan Pantai Baru (SP4).
Sementara, Sariman (37) warga Bumi Asih mengaku sangat gembira dengan beroperasinya BTS tersebut, karena sangat membantu kelancaran komunikasi, baik via telepon seluler maupun menggunakan internet.
"Saya banyak berhubungan dengan relasi baik berhubungan perkebunan sawit maupun sekedar berkomunikasi dengan famili dan anak yang akan menempuh pendidikan di Kota Banjarmasin," ungkapnya semringah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala Desa Bumi Asih, Supardi, Selasa, mengatakan sudah sekian lama masyarakat di Bumi Asih dan sekitarnya mengharapkan adanya tower seluler untuk kemudahan komunikasi baik telepone maupun akses internet.
"Masyarakat sudah lama menanti kehadiran tower seluler, karena selama ini minimnya jaringan internet dan signal seluler menjadikan masalah dalam berkomunikasi," kata Supardi.
Dikatakannya, keberadaan BTS milik PT Tower Bersama yang pengoperasiannya kerja sama dengan PT Telkom ini sangat dihajatkan masyarakat luas, terlebih dalam kelancaran pelaporan pemerintahan desa.
Sebab lanjut dia, untuk pelaporan desa dengan pemerintahan baik kecamatan dan kabupaten saat ini sudah menggunakan sistem online.
Sebelum beroperasinya tower, untuk bisa mengakses internet diakui Supardi dan warga lainnya sangat sulit, karena posisi jaringan sangat lemah, itupun dengan kondisi timbul-tenggelam.
Hal itu disebabkan relatif jauhnya jarak BTS yang ada di Pantai ibukota Kecamatan Kelumpang Selatan sekitar 15 Km, dan ada di Desa Sungai Kupang sekitar 35 Km.
"Dari koordinasi pemerintah desa dengan stakeholder (para pemangku kepentingan) akhirnya apa yang diimpikan masyarakat berdirinya tower di Bumi Asih kini terealisir," ungkap Supardi.
Dijelaskannya, posisi tower di RT5 di atas lahan milik warga (Kamin) dinilai sangat tepat karena berada di tengah desa, selain itu juga bisa menjangkau sejumlah desa di sekitar seperti Tanjung Pangga, Penggulaan, Pemblacanan bahkan Pantai Baru (SP4).
Sementara, Sariman (37) warga Bumi Asih mengaku sangat gembira dengan beroperasinya BTS tersebut, karena sangat membantu kelancaran komunikasi, baik via telepon seluler maupun menggunakan internet.
"Saya banyak berhubungan dengan relasi baik berhubungan perkebunan sawit maupun sekedar berkomunikasi dengan famili dan anak yang akan menempuh pendidikan di Kota Banjarmasin," ungkapnya semringah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018