Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan ekspor dan impor Kalimantan Selatan Januari 2018 mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan Desember 2017.

"Nilai ekspor melalui pelabuhan di Kalsel bulan Januari turun sebesar 10,83 persen dan impor turun sebesar 42,60 persen," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Kamis.

Ia mengatakan, nilai ekspor Kalsel bulan Januari mencapai 698,36 juta dolar AS atau turun jika dibandingkan ekspor bulan Desember yang mencapai 783,17 juta dolar AS.

Jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Januari 2017 yang mencapai 666,34 juta dolar AS, maka nilai ekspor bulan Januari 2018 mengalami kenaikan sebesar 4,81 persen.

Kelompok barang utama penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar 591,42 juta dolar AS mengalami penurunan dibanding Desember sebesar 634,21 juta dolar.

Kelompok kedua yakni kelompok lemak dan minyak hewan/nabati yang menyumbang ekspor sebesar 97,30 juta dolar AS yang juga mengalami penurunan sebesar 26,91 persen.

Sedangkan kelompok ketiga yakni kelompok kayu, barang dari kayu dengan nilai ekspor 6,78 juta dolar AS yang turun 21,77 persen dibanding bulan Desember 2017 sebesar 8,67 juta dolar AS.

"Negara utama tujuan ekspor yakni Tiongkok dengan nilai 229,95 juta dolar AS, Jepang sebesar 161,25 juta dolar AS dan India dengan nilai sebesar 126,37 juta dolar AS," ungkapnya.

Sementara itu, nilai impor Januari 96,57 juta dolar AS atau turun 42,60 persen dibanding impor Desember 2017 sebesar 168,23 juta dolar AS atau turun 26,26 persen dibanding Januari 2017.

Komoditas utama impor Kalsel dari kelompok bahan bakar mineral 83,71 juta dolar AS, kelompok kapal laut 4,78 juta dolar AS dan kelompok mesin-mesin/pesawat mekanik 4,42 juta dolar AS.

"Negara utama pemasok impor yakni Singapura dengan nilai 62,61 juta dolar AS, Malaysia yang mencapai 24,92 juta dolar AS dan Tiongkok dengan nilai 5,47 juta dolar AS," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018