Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Dinas Cipta Karya Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan segera membentuk dua unit pelayanan teknis (UPT), untuk memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.


"Dua UPT yang segera dibentuk adalah, UPT untuk tiga intalasi kota kecamatan (IKK) terkait pelayanan air bersih, dan UPT taman pemakaman umum (TPU) Sigam," kata Kepala Dinas Cipta Karya Kotabaru H Akhmad Rivai di Kotabaru, Rabu.

Tiga IKK yang akan dijadikan satu dalam satu UPT, yakni IKK Hampang, Kecamatan Hampang, IKK Pudi Kecamatan Kelumpang Utara, dan IKK Lontar, Kecamatan Pulaulaut Barat.

Dikatakan, tiga IKK tersebut belum dapat dioperasikan dengan maksimal, karena masing-masing IKK memiliki persoalan. Diantaranya, terkait masalah tingginya biaya operasional sehingga perlu adanya subsidi, dan ketersediaan sumber daya manusia.

"Agar tiga IKK yang sudah dibangun dengan dana masing-masing sekitar delapan miliar itu bisa dioperasikan lebih maksimal lagi, maka perlu dibuat UPT, sehingga biaya operasional bisa disiapkan pemerintah daerah, dan SDM nya bisa diangkat dari karyawan kontrak," jelas Rivai.

Rivai menargetkan akhir 2017 UPT yang menaungi tiga IKK tersebut sudah terbentuk, sehingga masyarakat ibu kota tiga kecamatan tersebut segera mendapatkan pelayanan air bersih.

IKK Pudi yang dibangun di Desa Wilas, Kecamatan Kelumpang Utara, IKK Hampang dibangun di Desa Limbungan, Kecamatan Hampang, dan IKK Lontar dibangun di Desa Lontar, Kecamatan Pulaulaut Barat.

Sedangkan pembentukan UPT taman pemakanan umum, salah satunya bertujuan untuk menghadirkan pemerintah di tengah-tengah masyarakat yang sedang terkenah musibah kematian.

"Pemerintah tidak hanya hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam kondisi sehat, tetapi pemerintah juga akan hadir ketika masyarakat dalam kondisi kesusahan," paparnya.

Pemberian layanan kepada warga yang sudah meninggal dilakukan dengan cara menyiapkan perlengkapan jenazah hingga menyiapkan makam berwawasan taman.

Dikatakan, mulai anggaran 2017 Dinas Cipta Karya menyiapkan Taman Pemakaman Umum (TPU) yang memiliki nilai objek wisata.

"Kita sudah menyiapkan lahan seluas 2 hektare di Desa Sigam, di pinggiran ibukota Kabupaten Kotabaru, untuk taman pemakaman umum dengan menggunakan konsep wisata," kata Rivai menjelaskan.

Selain menyiapkan TPU, pemerintah daerah juga menyiapkan peralatan lengkap bagi si mayat, seperti kain kafan dan yang lainnya, penggali kubur, bahkan mobil ambulans. Cipta Karya juga bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat untuk memberikan akte kematian.

Sedikitnya ada dua manfaat hasil kerja sama tersebut. Pertama akte kematian sekaligus pendataan jumlah warga yang meninggal dunia untuk dicatat, karena selama ini penduduk meninggal dunia belum tercatat secara maksimal.

Kedua, dengan pencatatan tersebut, warga bisa dijadikan bukti masyarakat atau keluarga korban meninggal dunia, untuk mendapatkan insentif dari pemerintah daerah yang besarnya Rp1 juta per jiwa.

Akhmad Rivai menjelaskan, lahan seluas dua hektare tersebut diprediksi mampu menampung sekitar 2.000 jiwa, yang diprediksi cukup untuk empat tahun.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017