Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, menanam pohon buah endemik lokal guna memaksimalkan fungsi ekologis dan ekonomi dari penghijauan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Keraton Lama.

"Pohon ini akan tumbuh dan berbuah sehingga warga bisa menikmati hasilnya. Ini bukan hanya soal penghijauan, tapi investasi jangka panjang untuk lingkungan dan masyarakat," ujar Bupati Tapin H. Yamani di Rantau, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel, Kamis.

Baca juga: Faridah Yamani pimpin pembinaan posyandu Tapin 2025--2030

B​​​​upati Tapin menyebutkan jenis pohon yang ditanam, mencakup  ketapi, manggis, melinjo, kasturi, jambu agung, dan ramania. 

"Seluruh tanaman yang di tanam adalah khas Kalimantan Selatan yang terancam jarang ditemukan di kawasan perkotaan," ucapnya.

Yamani menambahkan dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 ini tidak hanya melakukan penanaman pohon tetapi juga menggelar program tukar sampah plastik dengan sembako.

Sementara itu, Corporate Affair Manager PT Bhumi Rantau Energi (BRE) Joko Bagiono turut berpartisipasi menanam dan menggelar program tukar sampah plastik dengan bahan pokok sembako.

Baca juga: Harga pangan di Tapin menjelang Idul Adha 2025 masih stabil

Joko menuturkan pohon yang ditanam berperan penting menyerap karbon, menjaga struktur tanah, hingga menyediakan habitat alami bagi satwa liar.

"Tujuan kami mengedukasi warga agar lebih peduli terhadap sampah dan lingkungan. Penanaman ini juga upaya kolaboratif membangun kesadaran kolektif," ujarnya.

Joko berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi pola tetap dalam pengelolaan ruang hijau kota tidak sekadar kegiatan tahunan, tetapi bagian dari strategi berkelanjutan dalam pembangunan daerah.

Baca juga: Tapin terima tawaran jadi tuan rumah Forda 2027 dari Pemprov


 

Pewarta: Muhammad Rastaferian Pasya

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025