Tanjung, (Antara) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Habib Abdurrahman Bahasyim mengatakan pabrik semen PT Conch South Kalimantan yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, harus membuat jalan khusus agar tidak merusak infrastruktur di daerah.
"Seharusnya Conch membuat jalan sendiri seperti halnya PT Adaro agar tidak merusak jalan umum," tegas Habib saat melakukan kunjungan kerja ke Tabalong.
Sebagai anggota Komite II DPD RI yang membidangi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Ekonomi Habib mengungkapkan kedatangannya ke `Bumi Saraba Kawa` ini menindaklanjuti aspirasi masyarakat Kalsel terkait keberadaan PT Conch.
Dengan nilai investasi capai Rp6 triliun dan ijin dari pemerintah pusat perusahaan tentunya mampu membuat jalan sendiri.
"Justru infrastruktur daerah yang menjadi rusak akibat angkutan semen dan hal ini harus menjadi perhatian dari pihak Conch," jelas Habib.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Putra persoalan pabrik semen asal Tiongkok ini sudah pernah dalam rapat paripurna di DPD RI.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani dengan tegas akan menutup jalan kabupaten jika aktifitas angkutan semen mengganggu kenyaman masyarakat.
"Saya ingin jalan di Tabalong bisa dikembalikan ke kondisi semula dan memangsehatusnya Conch punya jalan khusus," jelas Anang.
Dalam pertemuan dengan anggota DPD RI di Wisma Tamu Pembataan hadir perwakilan PT Conch Yandrie, Ketua Dewan Darwin Awie, Kapolres AKBP Hardiono serta sejumlah kepala Satuan Organisasi Daerah (SOPD).
Terkait upaya penindakan angkutan semen yang kerap membawa muatan melebihi tonase Kapolres AKBP Hardiono mengatakan sepanjang 2016 sudah melakukan 116 tilang bagi.
"Tahun ini ada 60 kali penilangan yang kita lakukan untuk angkutan semen namun kurang efektif dan selanjutnya kita batasi tonase angkutannya," jelas Hardiono.
Menanggapi hal tersebut pihak Conch seperti disampaikan Yandrie mengatakan soal angkutan semen menjadi tanggungjawab para distributor dan usulan pembuatan jalan khusus akan disampaika ke pihak manajemen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Seharusnya Conch membuat jalan sendiri seperti halnya PT Adaro agar tidak merusak jalan umum," tegas Habib saat melakukan kunjungan kerja ke Tabalong.
Sebagai anggota Komite II DPD RI yang membidangi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Ekonomi Habib mengungkapkan kedatangannya ke `Bumi Saraba Kawa` ini menindaklanjuti aspirasi masyarakat Kalsel terkait keberadaan PT Conch.
Dengan nilai investasi capai Rp6 triliun dan ijin dari pemerintah pusat perusahaan tentunya mampu membuat jalan sendiri.
"Justru infrastruktur daerah yang menjadi rusak akibat angkutan semen dan hal ini harus menjadi perhatian dari pihak Conch," jelas Habib.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Putra persoalan pabrik semen asal Tiongkok ini sudah pernah dalam rapat paripurna di DPD RI.
Bupati Tabalong Anang Syakhfiani dengan tegas akan menutup jalan kabupaten jika aktifitas angkutan semen mengganggu kenyaman masyarakat.
"Saya ingin jalan di Tabalong bisa dikembalikan ke kondisi semula dan memangsehatusnya Conch punya jalan khusus," jelas Anang.
Dalam pertemuan dengan anggota DPD RI di Wisma Tamu Pembataan hadir perwakilan PT Conch Yandrie, Ketua Dewan Darwin Awie, Kapolres AKBP Hardiono serta sejumlah kepala Satuan Organisasi Daerah (SOPD).
Terkait upaya penindakan angkutan semen yang kerap membawa muatan melebihi tonase Kapolres AKBP Hardiono mengatakan sepanjang 2016 sudah melakukan 116 tilang bagi.
"Tahun ini ada 60 kali penilangan yang kita lakukan untuk angkutan semen namun kurang efektif dan selanjutnya kita batasi tonase angkutannya," jelas Hardiono.
Menanggapi hal tersebut pihak Conch seperti disampaikan Yandrie mengatakan soal angkutan semen menjadi tanggungjawab para distributor dan usulan pembuatan jalan khusus akan disampaika ke pihak manajemen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017