Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan (Kalsel) memperkirakan inflasi di provinsi ini pada Maret 2017 menurun didorong tingkat permintaan aneka komoditas yang masih rendah.

Hal ini disampaikan Manager Komunikasi dan Kebijakan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Abdul Haris di Tanjung, Jumat dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabalong.

Inflasi tahunan di Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan pada Februari 2017 sebesar 3,79 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya tercatat 3,16 persen.

Dari dua kota yang dihitung inflasinya, yakni Tanjung dan Banjarmasin, terjadi penurunan tekanan inflasi akibat beberapa komoditas yang mengalami deflasi.

"Ada lima komoditas penyumbang deflasi terbesar di Kota Tanjung seperti daging ayam ras, cabai merah dan ikan gabus," jelas Haris.

Inflasi di Kalsel Maret 2017, ungkap Haris diperkirakan menurun akibat tingkat permintaan yang masih rendah serta kebijakan guncangan kebijakan dari pemerintah yang relatif lebih rendah.

Haris mengingatkan agar inflasi tidak terlalu rendah namun harus wajar dilihat dari target keseluruhan dalam rentang 4 plus minus 1 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabalong Heriyadi mengatakan untuk inflasi bulanan di kota Tanjung sebesar 1,09 persen pada Februari 2017.

"Barang yang harganya dipengaruhi kebijakan pemerintah pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 2 persen," jelas Heriyadi.

Sedangkan harga yang bergejolak secara umum mengalami deflasi sebesar 0,17 persen dan komponen inti inflasinya capai 0,10 persen.

Rapat koordinasi TPID yang dipimpin Kabag Pembangunan Norzain A Yani juga membahas upaya pengendalian inflasi di wilayah ini.

"Salah satu tugas Tim Pengendalian Inflasi Daerah yakni memantau dan mengevaluasi atas efektivitas kebijakan terkait pengendalian inflasi," jelas Norzain.

Sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga memaparkan hasil pemantauan harga beberapa komoditas seperti sektor perikanan, perdagangan hingga program ketahanan pangan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017