Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan (KPU Kalsel) mencatat kenaikan partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel 2024 meningkat 8,1 persen atau dari 64,11 persen periode 2020 menjadi 72,21 persen.
"Dibanding Pilkada 2020 ada kenaikan signifikan dari 64,11 persen tingkat partisipasi dari daftar pemilih tetap," kata Ketua KPU Kalsel Andi Tenri Sompa usai Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Penghitungan Perolehan Suara pada Pilgub 2024 di Banjarmasin, Sabtu malam.
Pada pilkada serentak yang berlangsung 27 November 2024, tercatat 2.201.542 pemilih memberikan hak suara terdiri dari suara sah mencapai 1.977.574 dan suara tidak sah sebanyak 223.968.
Sedangkan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024 sebanyak 3.041.499 pemilih yang artinya 72,21 persen menggunakan hak suara memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Tenri mengaku bersyukur terjadi peningkatan partisipasi pemilih yang membuktikan antusias masyarakat memilih calon pemimpin tinggi.
Sejalan dengan itu, KPU Kalsel juga secara aktif memberikan sosialisasi ke masyarakat agar dapat memberikan hak suaranya sehingga berpartisipasi langsung menentukan masa depan pembangunan daerah dari pemimpin pilihannya.
Pada rapat pleno, KPU Kalsel telah menetapkan keunggulan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel nomor urut 1 Muhidin dan Hasnuryadi dengan memperoleh 1.629.456 suara atau 82,64 persen.
Sedangkan paslon nomor urut 2 Raudatul Jannah dan Akhmad Rozanie memperoleh 348.118 suara atau 17,36 persen.
Berikutnya KPU Kalsel menunggu selama lima hari kerja sejak penetapan perolehan suara jika ada pihak mengajukan gugatan sengketa pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Jika tidak ada, maka KPU Kalsel melakukan penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel terpilih periode 2024-2029 untuk selanjutnya dilantik pada 7 Februari 2025.
Ketua KPU Kalsel Andi Tenri Sompa dan para komisioner tanda tangan berita acara penetapan hasil penghitungan perolehan suara pada Pilgub 2024. (ANTARA/Firman)
