Kelompok Masyarakat Peduli Gambut (KMPG) Desa Pulantani Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menerima sebanyak 486 bibit pohon mangga dan jelutung rawa di lahan gambut dari Corporate Social Responsibility (CST) PT Adaro Indonesia sebagai program "Agroforestry."
Iwan Hermawan, salah satu anggota KMPG Desa Pulantani, mengucapkan terima kasih kepada PT Adaro yang mendukung program Agroforestry dengan total bantuan sebesar Rp75 juta rupiah.
"Jenis pohon yang ditanam adalah mangga ewin, mangga chocolea, mangga golek, mangga gadung sekitar 366 bibit pohon, ditambah pohon jelutung rawa ada 120 bibit pohon, sehingga totalnya 486 pohon," ungkap Iwan Hermawan, dilaporkan Rabu.
Program Agroforestry ini merupakan sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan penanaman tanaman pertanian dengan pengelolaan hutan atau kayu-kayuan. Program itu dilaksanakan untuk mengatasi alih guna lahan dan mendukung ketahanan pangan.
"Tujuan dan manfaat kegiatan kita adalah untuk mengembalikan keanekaragaman hayati lahan gambut, menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) meningkatkan ikon wisata Swargaloka Lahan Gambut di Desa Pulantani," tambahnya Iwan Hermawan.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan kontribusi yang penting terhadap jasa lingkungan (Environmental services) dengan mempertahankan, memanfaatkan dan melestarikan fungsi hutan dan lahan Gambut. Selain itu, juga untuk mempertahankan keanekaragaman hayati pada ekosistem Gambut, serta sebagai sistem terpadu untuk menciptakan pengelolaan hutan lestari.
Menurut Iwan Hermawan, dengan ditanamkan beberapa jenis mangga ini bertujuan untuk menilai jenis paritas mana yang paling baik ditanam pada kawasan tanah gambut.
"Kita lihat ke depan, jenis mangga apa yang paling cocok ditanam, lanjut kita tanam jenisnya," imbuhnya.
Seiring dengan itu, Camat Haur Gading, Mahyuni mengaku bersyukur dan mengapresiasi PT Adaro yang telah memberikan ratusan bibit pohon mangga untuk mendukung alih guna lahan dan mendukung ketahanan pangan bagi warga di Kecamatan Haur Gading, khususnya Desa Pulantani.
"Terima kasih kepada PT Adaro yang telah membantu kita, dana dan dukungan sepenuhnya dalam kegiatan -kegiatan kita," katanya.
Sementara itu, Section Head CSR PT Adaro, Yuri Budi Sujalmi, mengharapkan penanaman ratusan pohon mangga ini hasil dan manfaatnya dalam dua tahun ke depan dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Selain budidaya talipuk, kita harap budidaya mangga ini kedepan hasilnya juga dapat kita olah menjadi produk olahan lainnya," kata Yuri saat meninjau lokasi penanaman ratusan bibit mangga sekaligus melakukan monitoring CSR.
Adapun untuk area tanam berada di kawasan hutan gambut bekas terbakar dan terbengkalai, serta di sepanjang jalur Wisata Swargaloka, Desa Pulantani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Iwan Hermawan, salah satu anggota KMPG Desa Pulantani, mengucapkan terima kasih kepada PT Adaro yang mendukung program Agroforestry dengan total bantuan sebesar Rp75 juta rupiah.
"Jenis pohon yang ditanam adalah mangga ewin, mangga chocolea, mangga golek, mangga gadung sekitar 366 bibit pohon, ditambah pohon jelutung rawa ada 120 bibit pohon, sehingga totalnya 486 pohon," ungkap Iwan Hermawan, dilaporkan Rabu.
Program Agroforestry ini merupakan sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan penanaman tanaman pertanian dengan pengelolaan hutan atau kayu-kayuan. Program itu dilaksanakan untuk mengatasi alih guna lahan dan mendukung ketahanan pangan.
"Tujuan dan manfaat kegiatan kita adalah untuk mengembalikan keanekaragaman hayati lahan gambut, menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) meningkatkan ikon wisata Swargaloka Lahan Gambut di Desa Pulantani," tambahnya Iwan Hermawan.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan kontribusi yang penting terhadap jasa lingkungan (Environmental services) dengan mempertahankan, memanfaatkan dan melestarikan fungsi hutan dan lahan Gambut. Selain itu, juga untuk mempertahankan keanekaragaman hayati pada ekosistem Gambut, serta sebagai sistem terpadu untuk menciptakan pengelolaan hutan lestari.
Menurut Iwan Hermawan, dengan ditanamkan beberapa jenis mangga ini bertujuan untuk menilai jenis paritas mana yang paling baik ditanam pada kawasan tanah gambut.
"Kita lihat ke depan, jenis mangga apa yang paling cocok ditanam, lanjut kita tanam jenisnya," imbuhnya.
Seiring dengan itu, Camat Haur Gading, Mahyuni mengaku bersyukur dan mengapresiasi PT Adaro yang telah memberikan ratusan bibit pohon mangga untuk mendukung alih guna lahan dan mendukung ketahanan pangan bagi warga di Kecamatan Haur Gading, khususnya Desa Pulantani.
"Terima kasih kepada PT Adaro yang telah membantu kita, dana dan dukungan sepenuhnya dalam kegiatan -kegiatan kita," katanya.
Sementara itu, Section Head CSR PT Adaro, Yuri Budi Sujalmi, mengharapkan penanaman ratusan pohon mangga ini hasil dan manfaatnya dalam dua tahun ke depan dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Selain budidaya talipuk, kita harap budidaya mangga ini kedepan hasilnya juga dapat kita olah menjadi produk olahan lainnya," kata Yuri saat meninjau lokasi penanaman ratusan bibit mangga sekaligus melakukan monitoring CSR.
Adapun untuk area tanam berada di kawasan hutan gambut bekas terbakar dan terbengkalai, serta di sepanjang jalur Wisata Swargaloka, Desa Pulantani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024