Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Nadjmi Adhani memberikan contoh masyarakat agar taat pajak melalui kesediaan dalam menerima petugas pemutakhiran data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Kesediaan kami menerima petugas pemutakhiran dana PBB diharapkan menjadi contoh masyarakat menerima petugas dan membayar pajak," ujarnya di Banjarbaru, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan wali kota saat menerima petugas pemutakhiran PBB melakukan pengukuran tanah dan bangunan miliknya di Jalan Sidumolyo II RT 2 RW 1 Kecamatan Landasan Ulin.
Menurut wali kota didampingi Wakil Wali Kota Darmawan Jaya Setiawan, sikap masyarakat yang terbuka dan bersedia menerima kedatangan petugas pajak akan sangat membantu pemerintah.
"Pemutakhiran data PBB ini sebagai upaya kami meningkatkan penerimaan daerah melalui pajak sehingga kesediaan masyarakat akan sangat diperlukan agar penerimaan mencapai target," ucapnya.
Ia mengatakan, aset yang dimiliki masyarakat baik tanah dan bangunan mengalami perubahan setiap tahun baik karena perubahan bentuk maupun faktor perkembangan kawasan.
Dijelaskan, perubahan bentuk dalam struktur bangunan rumah mempengaruhi penilaian objek pajak termasuk faktor perkembangan kawasan yang mampu mendongkrak nilai jual suatu aset.
"Makanya, pemutakhiran data PBB ini sangat diperlukan sehingga nilai aset menjadi lebih besar dan dampaknya bisa menambah penerimaan daerah melalui sektor pajak," ujarnya.
Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Banjarbaru Rustam Effendi mengatakan, pemutakhiran data PBB sebagai langkah memaksimalkan potensi pajak daerah.
"Pajak bumi dan bangunan merupakan salah satu potensi penerimaan bagi Kota Banjarbaru sehingga kami melakukan pemutakhiran agar besaran pajak yang ditagih bisa maksimal," ujar dia.
Dikatakan, pihaknya optimistis target penerimaan PBB tahun 2017 sebesar Rp13,3 miliar tercapai melalui terobosan yang dilakukan secara maksimal untuk mendongkrak pendapatan.
"Meski pun target penerimaan PBB naik Rp1,4 miliar dibanding tahun lalu, kami optimistis mencapai bahkan bisa melampaui salah satunya melalui proses pemutakhiran data," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kesediaan kami menerima petugas pemutakhiran dana PBB diharapkan menjadi contoh masyarakat menerima petugas dan membayar pajak," ujarnya di Banjarbaru, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan wali kota saat menerima petugas pemutakhiran PBB melakukan pengukuran tanah dan bangunan miliknya di Jalan Sidumolyo II RT 2 RW 1 Kecamatan Landasan Ulin.
Menurut wali kota didampingi Wakil Wali Kota Darmawan Jaya Setiawan, sikap masyarakat yang terbuka dan bersedia menerima kedatangan petugas pajak akan sangat membantu pemerintah.
"Pemutakhiran data PBB ini sebagai upaya kami meningkatkan penerimaan daerah melalui pajak sehingga kesediaan masyarakat akan sangat diperlukan agar penerimaan mencapai target," ucapnya.
Ia mengatakan, aset yang dimiliki masyarakat baik tanah dan bangunan mengalami perubahan setiap tahun baik karena perubahan bentuk maupun faktor perkembangan kawasan.
Dijelaskan, perubahan bentuk dalam struktur bangunan rumah mempengaruhi penilaian objek pajak termasuk faktor perkembangan kawasan yang mampu mendongkrak nilai jual suatu aset.
"Makanya, pemutakhiran data PBB ini sangat diperlukan sehingga nilai aset menjadi lebih besar dan dampaknya bisa menambah penerimaan daerah melalui sektor pajak," ujarnya.
Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Banjarbaru Rustam Effendi mengatakan, pemutakhiran data PBB sebagai langkah memaksimalkan potensi pajak daerah.
"Pajak bumi dan bangunan merupakan salah satu potensi penerimaan bagi Kota Banjarbaru sehingga kami melakukan pemutakhiran agar besaran pajak yang ditagih bisa maksimal," ujar dia.
Dikatakan, pihaknya optimistis target penerimaan PBB tahun 2017 sebesar Rp13,3 miliar tercapai melalui terobosan yang dilakukan secara maksimal untuk mendongkrak pendapatan.
"Meski pun target penerimaan PBB naik Rp1,4 miliar dibanding tahun lalu, kami optimistis mencapai bahkan bisa melampaui salah satunya melalui proses pemutakhiran data," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017