Petahana Bupati Hulu Sungai Selatan (HST) Aulia Oktafiandi berkomitmen mewujudkan pemerataan pembangunan usai meresmikan jaringan aliran listrik bersama PLN Unit Distribusi Induk Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pada empat desa di pedalaman Meratus.

Pemkab HST, manajemen PLN UID Kalselteng, PLN UP3 Barabai, PLN UP2K Kalsel, dan sejumlah tokoh masyarakat meresmikan aliran listrik di Kecamatan Batang Alai Timur, meliputi Desa Muara Hungi, Desa Datar Batung, Desa Pambakulan, dan Dusun Mindai.

Baca juga: PJs Bupati HST ajak Ketua DPRD terpilih sinergi wujudkan visi misi daerah

"Keberhasilan proyek ini tentu tidak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak terutama Pemkab HST,” kata Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Kalselteng Sigit Fanani melalui keterangan tertulis di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Sabtu.

Sigit mengapresiasi kerja sama yang solid PLN dan Pemkab HST untuk mengalirkan jaringan listrik di wilayah terpencil Pegunungan Meratus tersebut,

Peresmian listrik di empat desa ini meningkatkan rasio desa berlistrik di Kabupaten HST menjadi 98,22 persen, artinya desa yang belum dialiri listrik di Kabupaten HST hanya sekitar 1,78 persen.

“Hadirnya listrik di desa ini sebagai langkah penting membantu masyarakat di wilayah tersebut, yang sebelumnya belum memiliki akses listrik PLN. Kami harap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memberikan akses yang lebih mudah terhadap pendidikan, serta membuka peluang ekonomi baru di daerah terpencil,” ucap Sigit.

Baca juga: Faried Fakhmansyah jabat Pejabat Sementara Bupati HST

Menurut dia, listrik merupakan penggerak utama dalam pembangunan, dengan hadirnya listrik di desa ini, masyarakat dapat menikmati kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Pada proses elektrifikasi ini, PLN membangun jaringan sepanjang 13,5 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Menengah (JTM), 8,2 kilometer Sirkuit Jaringan Tegangan Rendah (JTR), serta memasang lima trafo dengan kapasitas 50 kilo Volt Ampere (kVA).

Hal ini dilakukan demi memastikan pasokan listrik yang andal dan stabil di wilayah yang sebelumnya hanya mengandalkan penerangan tradisional.

Sementara itu, Wakil Bupati HST Mansyah Sabri yang saat ini berstatus cuti sementara, saat menghadiri peresmian aliran listrik, menyampaikan rasa syukur dan bangga terhadap pencapaian Pemkab HST berkolaborasi dengan PLN.

“Alhamdulillah, ini adalah impian yang sudah lama diidam-idamkan oleh masyarakat. Listrik ini membawa harapan baru bagi desa-desa yang selama ini bergantung pada penerangan tradisional," tutur Mansyah.

Baca juga: Pemkab HST komitmen jembatani pemuda-pelajar perluas wawasan

Ia juga menekankan penting kolaborasi dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa lain yang masih belum tersentuh listrik.

Mansyah memastikan Pemkab HST berkomitmen berkolaborasi lebih lanjut dengan PLN untuk menyelesaikan desa-desa yang masih belum berlistrik karena ini adalah bagian dari program terpadu antara pemerintah dan PLN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah tanpa terkecuali.

Dia berpesan kepada masyarakat agar memanfaatkan listrik dengan bijak dan berhati-hati, terutama untuk keperluan pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga.

“Gunakan listrik ini untuk hal-hal positif seperti belajar dan meningkatkan ekonomi keluarga. Ini adalah kesempatan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan seluruh masyarakat,” ucap Mansyah.

Kepala Desa Pambakulan Rijali mengatakan sebelum ada listrik PLN, warga desa harus menggunakan lampu minyak untuk penerangan, dan jika ada acara, mereka harus menyewa genset yang memakan biaya cukup besar.

“Dulu kami harus menggunakan genset untuk hajatan, per malam biayanya bisa mencapai Rp45 ribu. Sekarang kami bisa membeli token listrik Rp50 ribu dan itu cukup untuk tiga bulan,” ujar Rijali.

Baca juga: Bupati HST dukung penuh pembinaan atlet sepak bola

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024