Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sekitar 17.000 pelanggan PT PLN Cabang Kotabaru, Kalimantan Selatan, terkena dampak pengurangan subsidi listrik bagi masyarakat mampu dengan daya 900 VA.

Manajer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kotabaru, Joko Hadi Widayat di Kotabaru, Kamis, mengatakan, dari sekitar 20.000 pelanggan PT PLN Kotabaru dengan daya terpasang 900 VA, sekitar 17.000 pelanggan terkena dampak pengurangan subsidi.

"Pengurangan subsidi akan dilakukan secara bertahap. Dan bagi pelanggan yang ingin melakukan pengaduan terkait pengurangan subsidi untuk daya 900 VA PLT menyediakan tempat untuk menyalurkan pengaduan pelanggan tersebut," katanya.

Terpisah, Kepala Subdirektorat Harga Tenaga Listrik Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan, pencabutan subsidi ini dilakukan secara bertahap bertujuan agar masyarakat tidak merasakan perbedaan tarif yang terlalu besar dari sebelumnya.

Tahapan pencabutan subsidi listrik tersebut dilakukan per dua bulan dengan periode Januari-Februari, Maret-April dan Mei hingga Desember 2017 dan pada Juli 2017 akan ada pengaturan tarif "adjustment".

"Tiga tahapan tersebut dibagi masing-masing sebesar 32 persen, di mana pada Desember per kwh sebesar Rp562 menjadi Rp774 periode Januari-Februari, Rp1023 periode Maret-April dan Rp1352 periode Mei-Desember 2017," kata Jisman di Palembang.

Tarif sebesar Rp1.352 per Kwh ini merupakan tarif keekonomian, di mana tarif ini sudah sama dengan harga bagi pelanggan nonsubsidi lainnya yang berdaya 1300 VA ke atas.

"Pencabutan subsidi ini tidak akan berdampak kepada rumah tangga berdaya 900 VA yang tidak mampu atau miskin, di mana tarifnya tetap Ro562 per Kwh" ujarnya.

Kebijakan pencabutan subsidi listrik tersebut hanya berlaku bagi pelanggan rumah tangga. Sedangkan untuk pelanggan lainnya seperti UMKM tetap diberikan subsidi menskipun tidak sebesar subsidi rumah tangga.

"Pelanggan lainnya yang masih diberikan subsidi yakni seperti masjid, gereja, rumah sakit, kampus, industri rumah tangga dan bisnis-bisnis kecil lainnya, " katanya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017