Balangan, (Antaranews Kalsel) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, mengimbau warga "Bumi Sanggam" agar tidak menyebarluaskan issue teror hantu jadi-jadian yang meresahkan masyarakat.


Ketua MUI Balangan, KH Ahmad Yusuf, Rabu (11/1) mengatakan dengan tegas, bahwa issue yang meresahkan warga terkait kemunculan Kolor Ijo dan Kuyang di Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi itu tidak benar.

"Intinya 99,9 persen saya tidak percaya issue tersebut, apalagi tempat tinggal saya berdekatan dengan desa yang paling sering terjadi teror, yaitu di Desa Putat Basiun, Kecamatan Awayan," jelasnya.

Dikatakan KH Ahmad Yusuf, tidak ada yang bisa memastikan telah melihat makhluk tersebut dengan jelas, setiap ditanya dengan pasti kepada setiap saksinya.

"Ketika ditanya langsung kepada saksinya, apa benar melihat langsung, ujung-ujungnya mereka bilang hanya seakan melihat bayangan, yang jelas saya 99,9 persen tidak percaya issue tersebut," tegasnya.

Sementara itu Wakil Ketua Dewan Perawakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Balangan, M Noor Iswan berharap, agar warga kembali beristirahat dirumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasanya.

"Sebaiknya warga kembali beraktivitas seperti biasanya, serta beristirahat bersama keluarga dirumah, dan tidak perlu menyebar maupun mendramatisir keadaan, kasihan anak-anak dan kaum ibu yang terus ketakutan, bahkan apapun yang didengar, mereka selalu menganggap sebagai hantu jadi-jadian," jelasnya.

Fenomena makhluk jadi-jadian di wilayah Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, Kalsel, semakin simpang siur. 

Bukan hanya bentuknya yang semakin digambarkan dengan sosok macam-macam, bahkan masyarakat juga menyebarkan issue tentang Kolor Ijo dan Kuyang merupakan sepasang hantu suami isteri.

Bukan hanya warga Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi yang ketakutan, namun warga di Kabupaten Balangan juga ikut ketakutan, bahkan setelah tidak pernah ada satupun warga yang melihat sosok ini, dan tidak ada satupun korban, kini kembali ada oknom masyarakat yang menyebar issue bahwa makhluk tersebut berpindah lagi ke daerah lain.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017