Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelorakan mahasiswa semangat kesadaran bela negara dengan peningkatan pendidikan hukum menghadapi ancaman hybrida terhadap bangsa Indonesia.
"Pentingnya pendidikan hukum dan bela negara dalam menghadapi ancaman hybrida yang semakin kompleks di era globalisasi ini," kata Dekan Fakultas Hukum ULM Prof Achmad Faishal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan pendidikan hukum tidak hanya tentang memahami Undang-Undang, tetapi juga tentang bagaimana dapat mengaktualisasikan bela negara dalam setiap aspek kehidupan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa.
Faishal menyebut Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki tantangan tersendiri dalam mempertahankan kedaulatannya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah ancaman hybrida, yaitu ancaman yang memadukan antara ancaman militer dan non-militer.
Ancaman ini dapat berupa serangan siber, propaganda, hingga perang informasi yang dapat melemahkan stabilitas negara.
"Dalam menghadapi ancaman ini, pendidikan hukum dan aktualisasi bela negara memiliki peran yang sangat penting untuk bisa menjadi alat untuk dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya saat seminar bela negara di Auditorium Prof Idham Zarkasy di Fakultas Hukum ULM di Banjarmasin.
Adapun Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto yang hadir sebagai narasumber menekankan pentingnya generasi muda untuk lebih berpartisipasi aktif dalam upaya bela negara.
"Karena yang diserang untuk melemahkan suatu negara justru kalangan generasi mudanya dengan beragam cara seperti narkoba, pemahaman yang menyesatkan lewat internet hingga beragam modus operandi propaganda lainnya," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Pentingnya pendidikan hukum dan bela negara dalam menghadapi ancaman hybrida yang semakin kompleks di era globalisasi ini," kata Dekan Fakultas Hukum ULM Prof Achmad Faishal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu.
Dia menjelaskan pendidikan hukum tidak hanya tentang memahami Undang-Undang, tetapi juga tentang bagaimana dapat mengaktualisasikan bela negara dalam setiap aspek kehidupan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa.
Faishal menyebut Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki tantangan tersendiri dalam mempertahankan kedaulatannya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah ancaman hybrida, yaitu ancaman yang memadukan antara ancaman militer dan non-militer.
Ancaman ini dapat berupa serangan siber, propaganda, hingga perang informasi yang dapat melemahkan stabilitas negara.
"Dalam menghadapi ancaman ini, pendidikan hukum dan aktualisasi bela negara memiliki peran yang sangat penting untuk bisa menjadi alat untuk dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya saat seminar bela negara di Auditorium Prof Idham Zarkasy di Fakultas Hukum ULM di Banjarmasin.
Adapun Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto yang hadir sebagai narasumber menekankan pentingnya generasi muda untuk lebih berpartisipasi aktif dalam upaya bela negara.
"Karena yang diserang untuk melemahkan suatu negara justru kalangan generasi mudanya dengan beragam cara seperti narkoba, pemahaman yang menyesatkan lewat internet hingga beragam modus operandi propaganda lainnya," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024