Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Karantina Kalsel) meningkatkan kesiapsiagaan mengawasi kedatangan sapi dari luar daerah menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Kami terus bersiaga melakukan tindakan preventif di pintu pemasukan," kata Kepala Karantina Kalsel Sudirman di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Karantina Kalsel cek bungkil sawit Rp5,7 miliar ekspor ke Vietnam
Diakui Sudirman, menjelang Idul Adha pastinya lebih banyak sapi masuk ke Kalsel didatangkan peternak atau penjual seiring meningkatnya permintaan masyarakat.
Sebelumnya, 275 ekor sapi jenis sapi Bali asal Bima, Nusa Tenggara Barat dibawa dengan alat angkut kapal masuk melalui Pelabuhan Basirih Banjarmasin.
Terhadap pemasukan hewan ternak dari luar daerah itu petugas Karantina Kalsel melakukan Tindakan Karantina Hewan (TKH) guna mencegah risiko masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD), brucellosis, atau hama penyakit hewan karantina lainnya.
Tindakan karantina yang dilakukan meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan dari daerah asal, serta kondisi fisik hewan untuk melihat ada/tidaknya gejala klinis sebagai penanda awal penyakit pada hewan ternak.
Baca juga: Karantina Kalsel sertifikasi 2,2 ton Kepiting Rajungan ekspor ke Malaysia
Sebagai upaya penguatan biosekuriti juga dilakukan disinfeksi terhadap alat angkut (kapal dan truk) dan hewan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik menunjukkan semua sapi dalam kondisi sehat, tidak terdapat adanya gejala klinis penyakit hewan.
Ratusan ekor sapi yang masuk juga dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-11) dari daerah asal, yang menandakan bahwa sapi telah menjalani masa karantina sebelum diberangkatkan.
Diketahui berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024, Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Senin (17/6).
Baca juga: Karantina Kalsel awasi berkala eksportir ikan arwana
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Kami terus bersiaga melakukan tindakan preventif di pintu pemasukan," kata Kepala Karantina Kalsel Sudirman di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Karantina Kalsel cek bungkil sawit Rp5,7 miliar ekspor ke Vietnam
Diakui Sudirman, menjelang Idul Adha pastinya lebih banyak sapi masuk ke Kalsel didatangkan peternak atau penjual seiring meningkatnya permintaan masyarakat.
Sebelumnya, 275 ekor sapi jenis sapi Bali asal Bima, Nusa Tenggara Barat dibawa dengan alat angkut kapal masuk melalui Pelabuhan Basirih Banjarmasin.
Terhadap pemasukan hewan ternak dari luar daerah itu petugas Karantina Kalsel melakukan Tindakan Karantina Hewan (TKH) guna mencegah risiko masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD), brucellosis, atau hama penyakit hewan karantina lainnya.
Tindakan karantina yang dilakukan meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan dari daerah asal, serta kondisi fisik hewan untuk melihat ada/tidaknya gejala klinis sebagai penanda awal penyakit pada hewan ternak.
Baca juga: Karantina Kalsel sertifikasi 2,2 ton Kepiting Rajungan ekspor ke Malaysia
Sebagai upaya penguatan biosekuriti juga dilakukan disinfeksi terhadap alat angkut (kapal dan truk) dan hewan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik menunjukkan semua sapi dalam kondisi sehat, tidak terdapat adanya gejala klinis penyakit hewan.
Ratusan ekor sapi yang masuk juga dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-11) dari daerah asal, yang menandakan bahwa sapi telah menjalani masa karantina sebelum diberangkatkan.
Diketahui berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024, Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Senin (17/6).
Baca juga: Karantina Kalsel awasi berkala eksportir ikan arwana
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024