Empat tahun Yustina, penggerak bank sampah di Desa Ribang Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan bersama ibu-ibu lainnya berjuang menyelamatkan bumi dari lingkup kecil dan  terdekat yang bisa tergapai. 

Kisah dan prestasi mereka dalam mengolah sampah, mesti disebar agar terdengar luas dan jadi motor penggerak desa  lainnya.

Baca juga: Remaja perempuan warga Desa Nawin Tabalong tewas tenggelam

Siang itu Yustina memperlihatkan  cara pengolahan di sebuah tempat pengolahan berukuran 8 x 5 meter sekaligus memperkenalkan para  penggerak bank sampah yang didominasi  para perempuan hebat.

Mulai dari Sri Utari Kepala Desa Ribang yang selalu siap membantu seluruh kegiatan bank sampah hingga  Nurhasannah selaku  Direktur Bank Sampah, dengan segudang inovasinya dalam menyulap sampah jadi barang bernilai guna.

Dengan jumlah  penduduk mencapai 1.900 jiwa  pada tahun 2019 desa ini mungkin tidak memperlihatkan kepadatan yang mencolok namun persoalan sampah menjadi tantangan yang serius.

 “Sampah menjadi prioritas untuk ditangani dan kami membentuk kelompok bank sampah untuk menanganinya,” ujar Sri di Tabalong, Senin.

Sadar akan bahaya sampah bagi lingkungan, lima orang (perempuan)  tergerak menginisiasi membentuk  bank sampah yang mereka namai Bank Sampah Ribang Bersinar.

Langkah ini meski sederhana telah mengubah paradigma masyarakat sekitar bahkan mendapat dukungan pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong serta   Adaro dengan  memberikan dorongan besar bagi bank sampah.

Selaku Direktur Bank Sampah Nurhasanah mengungkapkan perjuangan mereka sejak awal berdiri    tahun 2020  hanya 12 pengurus (10 perempuan dan 2 laki-laki) yang  secara gigih melakukan pemilahan sampah setiap minggunya.

 “Dua  kali dalam seminggu kita melakukan  pemilahan dan hari lainnya penimbangan keliling,” cerita Nurhasanah.

Baca juga: BKSDA monitors orangutan spotted in Tabalong

Pemilahan sampah yang dilakukan cukup menghasilkan dan  saat ini rata-rata hasil pilah sampah mencapai 416 kilogram per bulan.

 Dengan pendapatan dari penjualan sampah ke pengepul dan iuran pengambilan sampah sebesar Rp 1.109.000 tiap bulannya.

Meski memiliki sedikit pengurus, tidak mengurangi niat dan menyurutkan semangat mereka dalam mengolah sampah dan  terbukti dengan prestasi yang mereka raih.

 Di tahun pertama bank sampah Desa Ribang  meraih prestasi menjadi bank sampah terbaik dalam pelayanan dan administrasi.

Selama empat tahun berdiri, Bank Sampah Ribang Bersinar  mengalami banyak perubahan, dari yang awalnya  berkegiatan secara swadaya hingga akhirnya mendapat dukungan penuh para  pihak terkait.

Kesadaran masyarakat juga telah meningkat secara signifikan dengan tingginya  partisipasi warga desa dalam  memilah sampah dan  turut serta  menjaga lingkungan. 

Kini kegiatan penjualan dan inovasi produk dari sampah, seperti eco-brick dan tas-tas kreatif, juga telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Kami meningkatkan kreativitas dengan membuat berbagai macam tas dari kemasan plastik. Ada tas ransel, tas belanja, hingga tas selempang,” terang Yustina.

Tak hanya sampah plastik mereka juga memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi dan membuat eco-enzim yang bermanfaat bagi petani dalam memupuk tanaman..

Baca juga: Kantongi enam paket sabu, Warga Desa Muara Uya diciduk Polres Tabalong
Pengurus Bank sampah Desa Ribang Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong. (ANTARA/HO-YABN)


 Dengan segala inovasi dan upaya yang mereka lakukan, Bank Sampah Ribang Bersinar berhasil meraih berbagai penghargaan termasuk penghargaan Sasangga Banua.

Di balik prestasi gemilang ini, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama karena mereka  rela membayar untuk pengangkutan sampah dan masuk ke Pendapatan Asli Desa (PAD) sebagai bentuk dukungan terhadap program ini. 

Semboyan mereka, "Sampahku adalah tanggung jawabku," menjadi pedoman bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap asri dan lestari.

Kisah Desa Ribang ini adalah cerminan dari perjuangan yang tak kenal lelah dalam menjaga bumi tempat kita tinggal.

 Di Hari Bumi ini, mari kita semua mengambil inspirasi dari mereka dan berkomitmen untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Janjikan pekerjaan, warga Desa Padangin tipu korban belasan juta

Pewarta: *

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024