Ustadz Haji Ghazali Mukeri saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin mengingatkan kaum Muslim beberapa hal yang bisa membuat orang masuk surga, namun kadangkala terlupakan.

"Beberapa hal yang bisa membuat masuk surga itu sebenarnya ringan atau sepele saja, tetapi kadang-kadang terlupakan entah karena apa," ujar Ustadz Ghazali sesudah Shalat Subuh Ahad.

Baca juga: Khatib Rifani nyatakan segala kehidupan dunia tidak terlepas dari Al Qur'an

Alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar "Lc" itu menyebutkan beberapa hal yang bisa membuat masuk surga kadang terlupakan antara lain shalat Sunat Rawatib.

"Padahal Allah menjanjikan membangunkan istana di surga bagi mereka (kaum Muslim) yang melaksanakan shalat Sunat Rawatib," ujar pengasuh salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar atau Jalan A Yani km7 Banjarmasin tersebut.

Menurut mantan anggota DPRD Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, kebanyakan shalat Sunat Rawatib yang terlupakan sesudah Shalat Isya menjelang Shalat Tarawih.

"Padahal kedudukan shalat Sunat Rawatib sesudah Isya lebih utama daripada Shalat Tarawih," lanjut putra almarhum Hanj Mukeri Gawith, seorang ulama intelektual - mantan anggota DPRD Kalsel itu.

Baca juga: Guru Bachtiar ungkap rahasia manfaat baca istighfar

Selain itu, terkadang ada saja orang lupa berdoa sesudah wudhu atau mungkin meremehkan. "Padahal sebagaimana Hadits Rasulullah Muhammad Saw, bahwa orang yang berdoa sesudah wudhu, Allah bukakan delapan pintu surga dan silakan memilih mau masuk surga lewat pintu mana saja " katanya.

Oleh karenanya, ustadz muda itu menyayang seseorang yang tidak berdosa sesudah wudhu karena peluang masuk surga terbuka.

Mengawali tausiyahnya, ustadz Ghazali mengutip Hadits Rasulullah Saw riwayat Buchari terkait pertanyaan Abu Barzah (seorang sahabat Rasulullah); bagaimana cara supaya masuk surga.

"Menjawab pertanyaan sahabat tersebut, Rasulullah berkata, singkirkan hal-hal yang dapat menghalangi perjalanan orang. Pengertian jalan disini ada dua makna yaitu secara materi/fisik dan maknawi," tuturnya.

Baca juga: Surga rindukan empat kelompok Muslim
 
Ustadz H Ghazali Mukeri saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Ahad (24/3/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Ia menjelaskan, makna secara materi/fisik seperti menyingkirkan sesuatu di jalanan guna memudahkan atau kenyamanan orang lewat.

Sedangkan secara maknawi yaitu membantu seseorang melanjutkan sekolah bagi mereka tidak mampu.

"Memberi bantuan tersebut sama dengan menyingkirkan penghalang seseorang untuk bisa melanjutkan sekolah berarti menyingkirkan secara maknawi," kata Ghazali Mukeri.

Baca juga: Ustadz Zaruqi ingatkan arti penting Ramadhan

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024