Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Aspani Anshari mengingatkan adab menamu, terutama bagi kaum Muslim, dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Arba atau Rabu.
"Adab menamu terkadang dianggap sepele dan terabaikan. Padahal Islam telah memberikan tuntunan," ujar Ustadz Aspani dalam kajian tafsir Al Qur'an yang pada kesempatan ini Sudah An Nur.
Baca juga: Guru Tabrani ingatkan kaum Muslim benar-benar cintai Rasulullah Saw
Ustadz keluaran Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar "Lc" itu mengatakan, selain Hadits Rasulullah Muhammad Saw, juga baik secara langsung maupun tidak langsung dalam Surah An Nur mengatur adab menamu.
"Adab menamu bagi seorang Muslim yang pertama dan utama harus mengucapkan salam dengan sempurna dan jelas. Tidak terkesan 'maulu-ulu' (mengolok-olok)," katanya.
Begitu pula kalau mau "bailang" (menamu) ke rumah seseorang, selain mengetuk pintu juga memberi salam, jangan "mambuur" (menyelonong) masuk rumah, walaupun milik keluarga atau orang tua," lanjutnya.
Baca juga: Akademisi UIN : Sunnah Rasulullah Saw paling sering ucapkan "Basmallah"
Selain itu, kalau sang suaminya lagi tidak ada di tempat, seorang laki-laki yang bukan "mahram/muhrim" (bukan wali nikah) jangan menunggu di luar rumah sekalipun, tambah ustadz pendiri/pengasuh salah satu pesantren di Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin tersebut.
Sebagai ilustrasi seorang sahabat Sayidina Umar bin Khattab mau menamu dengan mengucap salam, dan Umar pun membalas salam tersebut, namun tidak menyuruh masuk. Sahabatnya itupun pulang.
"Umar pun bertanya kepada sahabatnya itu. Kenapa kamu pulang. Sahabatnya pun menjawab, karena tidak disilakan masuk," kutip Ustadz Aspani.
Menurut dia, adab menamu sebagaimana yang Islam atur guna menghindari hal-hal negatif seperti prasangka buruk orang dan sebagainya.
"Sebab mungkin saja tuan rumah sedang menata sesuatu karena berantakan seperti "kapal pecah' atau lagi bermesraan 'dua laki bini' (suami istri)," demikian Ustadz Aspani Anshari.
Dalam Surah An Nur itu sendiri antara lain berkaitan dengan gosip atau hoax mengenai istri Rasulullah Saw yang bernama Aisyah, sehingga turun Firman Allah yang menyatakan larangan gosip tersebut.
Baca juga: Tuan Guru Zainuddin ungkap rahasia cinta pada Allah SWT