Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Damanhuri Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) menangani sebanyak 133 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) selama kurun waktu dua pekan belakang.
Direktur RSUD Haji Damanhuri Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama di Hulu Sungai Tengah, Kamis, mengatakan pasien DBD yang dirawat di ruang anak sebanyak 106 orang, ruang dewasa (19 orang), dan ruang intensif (delapan orang).
Baca juga: DPRD Kalsel harapkan penanganan DBD lebih intensif
“Pasien DBD pada awal 2024 mengalami lonjakan dibanding Desember 2023 yang berjumlah 84 orang, kami sudah menyiapkan ruangan cadangan untuk mengantisipasi lonjakan pasien DBD,” ujar Nanda.
Dia menyebutkan pasien yang dirawat itu sebanyak 115 orang warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sedangkan 18 orang lainnya merupakan pasien rujukan dari luar daerah hingga dari Kalimantan Tengah.
“Kami juga sudah berkoordinasi menyiapkan tenaga perawat untuk mengantisipasi lonjakan pasien DBD di ruangan anak,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HST dr Desfi Delfiana Fahmi mencatat 115 pasien DBD per 1-17 Januari 2024, namun berselang satu hari jumlah pasien bertambah menjadi 133 orang.
Baca juga: Jangan hanya Corona, waspadai juga demam berdarah, 110 warga HST sudah terjangkit
Dia menuturkan sebaran pasien DBD di Hulu Sungai Tengah hingga 17 Januari berasal dari beberapa kecamatan, yakni Barabai sebanyak 43 kasus, Pandawan (18 kasus), Batu Benawa (16 kasus), Labuan Amas Selatan (15 kasus), Batang Alai Selatan (tujuh kasus), Limpasu (enam kasus), Labuan Amas Utara (lima kasus), Haruyan (dua kasus), Batang Alai Utara (satu kasus), Batang Alai Timur (satu kasus), dan Hantakan (satu kasus).
Sebelumnya, Dinkes HST telah melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD melalui surat imbauan dari Bupati HST pada 5 Juni 2023 tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Antisipasi Penularan Penyakit DBD.
“Pemerintah daerah juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD,” katanya.
Baca juga: Bupati HST buka pertemuan advokasi pengendalian DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Direktur RSUD Haji Damanhuri Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama di Hulu Sungai Tengah, Kamis, mengatakan pasien DBD yang dirawat di ruang anak sebanyak 106 orang, ruang dewasa (19 orang), dan ruang intensif (delapan orang).
Baca juga: DPRD Kalsel harapkan penanganan DBD lebih intensif
“Pasien DBD pada awal 2024 mengalami lonjakan dibanding Desember 2023 yang berjumlah 84 orang, kami sudah menyiapkan ruangan cadangan untuk mengantisipasi lonjakan pasien DBD,” ujar Nanda.
Dia menyebutkan pasien yang dirawat itu sebanyak 115 orang warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sedangkan 18 orang lainnya merupakan pasien rujukan dari luar daerah hingga dari Kalimantan Tengah.
“Kami juga sudah berkoordinasi menyiapkan tenaga perawat untuk mengantisipasi lonjakan pasien DBD di ruangan anak,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HST dr Desfi Delfiana Fahmi mencatat 115 pasien DBD per 1-17 Januari 2024, namun berselang satu hari jumlah pasien bertambah menjadi 133 orang.
Baca juga: Jangan hanya Corona, waspadai juga demam berdarah, 110 warga HST sudah terjangkit
Dia menuturkan sebaran pasien DBD di Hulu Sungai Tengah hingga 17 Januari berasal dari beberapa kecamatan, yakni Barabai sebanyak 43 kasus, Pandawan (18 kasus), Batu Benawa (16 kasus), Labuan Amas Selatan (15 kasus), Batang Alai Selatan (tujuh kasus), Limpasu (enam kasus), Labuan Amas Utara (lima kasus), Haruyan (dua kasus), Batang Alai Utara (satu kasus), Batang Alai Timur (satu kasus), dan Hantakan (satu kasus).
Sebelumnya, Dinkes HST telah melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD melalui surat imbauan dari Bupati HST pada 5 Juni 2023 tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Antisipasi Penularan Penyakit DBD.
“Pemerintah daerah juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD,” katanya.
Baca juga: Bupati HST buka pertemuan advokasi pengendalian DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024