Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan Syairi Mukhlis mengingatkan pemerintah daerah untuk mendeteksi dini bencana saat musim hujan usai musim kemarau panjang yang melanda wilayah setempat.
"Kabupaten Kotabaru yang secara geografis merupakan wilayah kepulauan, menjadikan daerah yang rawan terjadinya bencana pada musim pancaroba seperti sekarang ini," Kata Syairi di Kotabaru, Kamis.
Baca juga: DPRD Kotabaru apresiasi kinerja Bapemperda capai 82 persen
Syairi menyampaikan perlu langkah antisipasi dalam menyikapi fenomena tersebut, karena berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendeteksi dini terjadinya ancaman musibah.
Kotabaru yang terdiri dari kepulauan dan pegunungan, menjadikan sebagian daerahnya rawan terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, dan musibah lainnya.
"Kalau yang rawan banjir biasanya di daerah bantaran sungai besar seperti Sampanahan, Kelumpang Hulu dan Hampang," kata Syairi.
Baca juga: DPRD Kotabaru hasilkan 17 Perda selama 2023
Hal itu menurut dikarenakan sungai-sungai di kawasan Kambatang itu relatif lebar yang terhubung dengan pegunungan meratus di bagian hulu.
Memang di daerah yang bersangkutan (bagian bawah) tidak hujan, tapi jika daerah hulu hujan lebat, maka terjadi banjir kiriman yang tiba-tiba.
Demikian pula daerah rawan longsor, seperti Marabatuan, Sungai Durian dan sekitarnya, semua itu harus diwaspadai untuk melakukan langkah antisipasi, agar jika memang terjadi musibah, maka dapat diminimalisir kerugian atau korban.
Baca juga: DPRD sahkan Raperda perlindungan dan pemberdayaan petani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kabupaten Kotabaru yang secara geografis merupakan wilayah kepulauan, menjadikan daerah yang rawan terjadinya bencana pada musim pancaroba seperti sekarang ini," Kata Syairi di Kotabaru, Kamis.
Baca juga: DPRD Kotabaru apresiasi kinerja Bapemperda capai 82 persen
Syairi menyampaikan perlu langkah antisipasi dalam menyikapi fenomena tersebut, karena berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendeteksi dini terjadinya ancaman musibah.
Kotabaru yang terdiri dari kepulauan dan pegunungan, menjadikan sebagian daerahnya rawan terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, dan musibah lainnya.
"Kalau yang rawan banjir biasanya di daerah bantaran sungai besar seperti Sampanahan, Kelumpang Hulu dan Hampang," kata Syairi.
Baca juga: DPRD Kotabaru hasilkan 17 Perda selama 2023
Hal itu menurut dikarenakan sungai-sungai di kawasan Kambatang itu relatif lebar yang terhubung dengan pegunungan meratus di bagian hulu.
Memang di daerah yang bersangkutan (bagian bawah) tidak hujan, tapi jika daerah hulu hujan lebat, maka terjadi banjir kiriman yang tiba-tiba.
Demikian pula daerah rawan longsor, seperti Marabatuan, Sungai Durian dan sekitarnya, semua itu harus diwaspadai untuk melakukan langkah antisipasi, agar jika memang terjadi musibah, maka dapat diminimalisir kerugian atau korban.
Baca juga: DPRD sahkan Raperda perlindungan dan pemberdayaan petani
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023