Sejumlah santri Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan memperhatikan dengan serius cara menyuntikan hormon ke ikan papuyu (betok) betina yang akan dikawinkan secara semi buatan.

Teknik penyuntikan yang diperagakan Rahmat Hidayat dari Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini bagian dari kegiatan pelatihan pembenihan ikan papuyu di lokasi budidaya ikan Ponpes Nurul Muhibbin Halong.

"Induk papuyu (betina) harus dipilih yang bagus kemudian suntik hormon ini induksi agar ikan bisa kawin semi buatan," jelas Rahmat.

Ia pun menjelaskan ciri-ciri Ikan papuyu betina yang siap dipijahkan atau melepaskan telur maupun sperma hingga syarat pendederan.

Saat ini pesantren Nurul Muhibbin Halong menggeluti usaha Budidaya ikan Patin dan Nila, dengan melihat potensi ikan papuyu (betok) sebagai salah satu ikan lokal yang diminati dan bernilai jual cukup tinggi kedepannya Adaro dan IPB berharap pendampingan budidaya ikan papuyu ini menjadi modal usaha baru di ponpes.

Selain belajar teknik pembenihan ikan papuyu para santri juga diberi keterampilan membuat pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan sekitar ponpes hingga soal kesehatan ikan.

Transfer ilmu terkait pembuatan pakan mandiri ini oleh dosen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Fajar Maulana.

Lewat kegiatan pendampingan yang diinisiasi PT Adaro Indonesia, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) dan IPB melalui program One Village One CEO ini Fajar memberikan pengetahuan soal pembuatan pakan mandiri berbasis lokal dengan memanfaatkan bahan di sekitar ponpes seperti ikan sisa, dedak (hasil samping penggilingan padi) dan herbal alam dari kunyit serta kayu manis.

"Potensi dedak dan ikan sisa di sini cukup tinggi sehingga dapat diolah menjadi pakan ikan," jelas Fajar.

Sebagai salah satu tim dosen IPB yang tergabung di program OVOC, Fajar optimis para santri Ponpes Nurul Muhibbin Halong bisa mengembangkan budidaya ikan papuyu ini sebagai salah satu unit usaha baru di ponpes kedepannya.

"Nantinya usaha budidaya ikan papuyu ini selain menambah pemasukan bagi pondok pesantren juga dapat mencetak jiwa wirausaha di kalangan santri," jelas Fajar.

Terkait pelatihan kesehatan ikan para santri mendapat penjelasan dari dosen Universitas Achmad Yani Banjarbaru Dr. Ir. Rini Marlida MP.
Santri Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Halong Kabupaten Balangan mengikuti pelatihan pembenihan ikan papuyu yang dilakukan tim IPB melalui program OVOC kolaborasi dengan Adaro. (ANTARA/HO-YABN)

Perwakilan Ponpes Nurul Muhibbin Halong, Ustadz Amin menyampaikan kegiatan pelatihan budidaya ikan papuyu ini diikuti 12 santri yang terlibat dalam pengelolaan budidaya ikan kolam.

Amin menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Adaro dan tim dosen maupun mahasiswa IPB atas kegiatan pendampingan budidaya ikan papuyu di Ponpes Nurul Muhibbin.

"Lewat kegiatan pendampingan ini santri dapat ilmu dan keterampilan baru tentang budidaya ikan papuyu dan ke depannya mahir dalam Wirausaha," ungkap Amin.

Pembinaan dan pendampingan melalui Program Adaro Santri Sejahtera di Ponpes ini dilakukan sejak 2019 hingga kini.

Selanjutnya melalui program OVOC kerjasama Adaro dan IPB tahun ini kegiatan pendampingan untuk usaha budidaya ikan papuyu dilakukan di tiga ponpes yakni Nurul Muhibbin Halong, Ponpes Al Islam Desa Kambitin Kabupaten Tabalong dan Miftahul Ulum Desa Bangkiling Kabupaten Tabalong.(Adv)

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023