Petani cabai dan tanaman hortikultura di Desa Ribang Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan tak bisa menanam menyusul kekeringan yang melanda dua embung di wilayah tersebut.

Salah satu petani di Desa Ribang Dwi Cahyono mengatakan dua embung yang kering sebagai dampak musim kemarau panjang sehingga sejumlah petani tak bisa menanam bibit.

Baca juga: Petani Banua Lawas Tabalong kembangkan bawang merah biji

"Karena dampak kekeringan Petani tak bisa tanam cabai maupun padi," kata Dwi di Tabalong, Sabtu.

Dwi menuturkan kondisi tersebut pun berdampak terhadap harga jual cabai jenis tiung dan keriting meningkat di pasaran hingga mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Dwi menyebutkan harga cabai tiung pada tingkat petani mencapai Rp90 ribu lebih per kilogram termasuk cabai keriting senilai Rp 80 ribu-Rp 90 ribu per kilogram.

 Di Desa Ribang terdapat tiga embung dengan dua embun kondisi kering dan satu embung masih berfungsi untuk pengairan lahan pertanian di sekitarnya.

Baca juga: Petani Hortikultura Desa Padang Panjang terdampak kekeringan

"Satu embung bisa menyuplai air untuk lahan sekitar empat hektare dan petani bisa menanam jika ketersediaan air terjamin," tambah Dwi yang juga Ketua Petani Milenial Tabalong.
 
Kebun cabai tiung milik satu petani di Desa Ribang Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong. (ANTARA/Herlina Lasmianti)

Untuk lahan di sekitar embung yang tidak mengalami kekeringan, sehingga petani masih bisa panen cabai, tomat dan melon.

Dwi menyebutkan ada sekitar 1,5 hektare lahan tanaman hortikultura yang bisa panen cabai tiung maupun tomat, namun harga cukup mahal.

Biasanya, petani di Desa Ribang menjual hasil panen ke sejumlah pengumpul dari Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan dijual kembali ke Kota Tanjung pada tingkat eceran.

Baca juga: Petani Desa Usih terima bantuan bibit durian dan pisang unggul
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023