Adaro menggulirkan kembali program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) melalui Adaro Nyalakan Lestari bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup "Green Leader" sebagai upaya dan komitmen membentuk pemimpin dan pejuang menyelamatkan lingkungan hidup agar menimbulkan aksi penuh kesadaran (mindfulness habbit).

Kolaborasi pilar Adaro Nyalakan Lestari dengan Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup tersebut memiliki harapan yang besar untuk dapat membentuk individu dengan jiwa lingkungan hidup dan kesadaran baru hidup ekologis.

Baca juga: Eco Youth Camp tanamkan tujuh kesadaran baru hidup Ekologis

Komitmen dan kolaborasi tersebut telah terjalin sejak 2015 dan hingga 2023 ini telah memasuki Green Leader angkatan ke-9.

CSR Department Head Adaro Energy Indonesia Zuraida Murdia Hamdie mengatakan kegiatan Green Leader tersebut sangat sesuai dengan visi Adaro.

“Di ulang tahun Adaro yang ke-31 pada Oktober 2023 ini mengangkat tema Consolidating Strengths For a Greener Adaro” ujar Zuraida.

Zuraida menjelaskan Adaro berupaya memadukan kekuatan agar lebih hijau tidak hanya pada kegiatan bisnis, namun juga pada kegiatan TJSL atau "Corporate Social Reponsibility" (CSR) yang secara konsisten menghasilkan para "local champion".

“Proyek-proyek para local champion ini akan menjadi akumulasi kekuatan yang menciptakan kesadaran akan kelestarian lingkungan beserta aksi nyata di masyarakat," ungkap Zuraida.

Baca juga: Video - Menjadi sahabat alam melalui Eco Youth Camp 2

Kegiatan yang dikemas dengan konsep "Eco Camp" ini berlangsung selama 11 hari sejak 10-21 Oktober 2023 yang diikuti 32 peserta dari berbagai latar belakang profesi dan daerah yang berbeda.
Sebanyak 32 orang dari berbagai latar belakang profesi dan daerah berbeda mengikuti kegiatan "Ecocamp" pada "Green Leader" angkatan ke-9 selama 11 hari sejak 10-21 Oktober 2023. (ANTARA/HO-YABN)

Setiap peserta membawa misi dan proyek yang beragam, namun mengikuti seluruh proses di Ecocamp dengan penuh kekeluargaan dan suka cita.

“Setiap pagi kami dikenalkan berbagai kegiatan berkebun seperti mencangkok, integrated farming, menanam bibit di bedeng. Malam hari sebelum tidur kami diarahkan dan diajari untuk menulis refleksi atas apa saja yang didapat selama seharian berkegiatan,” kata peserta Eco Camp yang merupakan Staf Adaro Nyalakan Budaya dan Lestari Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Marliani.

Marliani menambahkan Eco Camp mengajarkan peserta hidup lebih disiplin, mindfulness, dan sederhana. 

Bahkan, peserta juga diajarkan untuk membumi, merasakan dan membangun hubungan dengan alam sekitar.

Baca juga: "Adaro Aksa Terang" harapan baru penderita katarak di HSU

Hal senada juga diungkapkan Ketua TPS3R Desa Arahan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Herdiansyah yang merupakan binaan Adaro di wilayah operasional PT Mustika Indah Permai.

“Peserta diajari untuk menikmati saat hening, duduk berkesadaran, jalan berkesadaran, dan makan berkesadaran. Setiap hal yang dilakukan dengan penuh pemaknaan, sehingga waktu 11 hari terasa begitu dalam dan melekat,” ungkap Herdiansyah.
 
Dampak positif kegiatan Green Leader 9 juga langsung dapat terlihat pada pekan pertama setelah kegiatan berakhir, peserta diminta berkomitmen dan membuat proyek jangka pendek yang "impactful" dan mempengaruhi lingkungan sekitar.

Di antaranya proyek "Berhenti Merokok" dari Herdiansyah asal Lahat, "Blooming and Sharing bibit tanaman Marygold" dari Upia asal Purwakarta, "Konservasi Terumbu Karang" dari Rahman asal Sumbawa, dan beberapa proyek lain yang berdampak dilakukan alumni Green Leader 9.

Baca juga: Ponpes binaan Adaro pajang produk unggulan di Banua Ekonomi Syariah Expo

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023