Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan mendapatkan penghargaan yang diserahkan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'aruf Amin karena berhasil menurunkan angka stunting pada Jumat (6/10).
Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin mengatakan penghargaan dari Kementerian Kesehatan tersebut menambah semangat pemerintah daerah dalam upaya menekan angka stunting.
"Terlebih penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia," ujarnya sepulang dari Jakarta di Rantau, Senin.
Baca juga: Stunting turun 19 persen, Setmilpres dan BKKBN Pusat datang ke Tapin
Syarifuddin mengungkapkan penghargaan ini didapatkan atas prestasi Tapin yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan sepanjang 2022 hingga 19 persen.
"Pemberian makanan tambahan cukup efektif dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Tapin, yang mana dari 33,5 persen pada 2022, turun menjadi 14,5 persen di 2023," ujarnya.
Ia katakan, salah satu program andalan untuk menurunkan angka stunting ini yakni pemberian makanan di setiap desa atau kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus).
"Pemberian makanan tambahan tetap kita berikan baik untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak yang memiliki gejala maupun resiko anak stunting," ungkapnya.
Baca juga: Stunting di Tapin turun 19 persen
Keberhasilan itu, tetap didorong oleh Pemkab Tapin agar bisa menekan angka stunting seminim mungkin dari tahun ke tahun. Hal tersebut terlihat hari alokasi APBD 2023 ini untuk stunting yakni sebesar Rp60 miliar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Sufiansyah menambahkan anggaran sebesar itu diniat agar angka stunting bisa turun sesuai standar target nasional.
"Kita menargetkan pada tahun 2024 kasus stunting di Kabupaten Tapin dibawah angka 10 persen, dan untuk mencapai itu perlu dukungan semua pihak" ujarnya.
Sufiansyah katakan, saat ini penanganan kasus stunting di Kabupaten Tapin melalui masing - masing program dari organisasi perangkat daerah sudah cukup optimal namun tetap perlu ditingkatkan lagi.
Baca juga: Tapin serius tekan stunting, ratusan lokus ditetapkan untuk 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin mengatakan penghargaan dari Kementerian Kesehatan tersebut menambah semangat pemerintah daerah dalam upaya menekan angka stunting.
"Terlebih penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia," ujarnya sepulang dari Jakarta di Rantau, Senin.
Baca juga: Stunting turun 19 persen, Setmilpres dan BKKBN Pusat datang ke Tapin
Syarifuddin mengungkapkan penghargaan ini didapatkan atas prestasi Tapin yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan sepanjang 2022 hingga 19 persen.
"Pemberian makanan tambahan cukup efektif dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Tapin, yang mana dari 33,5 persen pada 2022, turun menjadi 14,5 persen di 2023," ujarnya.
Ia katakan, salah satu program andalan untuk menurunkan angka stunting ini yakni pemberian makanan di setiap desa atau kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus).
"Pemberian makanan tambahan tetap kita berikan baik untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak yang memiliki gejala maupun resiko anak stunting," ungkapnya.
Baca juga: Stunting di Tapin turun 19 persen
Keberhasilan itu, tetap didorong oleh Pemkab Tapin agar bisa menekan angka stunting seminim mungkin dari tahun ke tahun. Hal tersebut terlihat hari alokasi APBD 2023 ini untuk stunting yakni sebesar Rp60 miliar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Sufiansyah menambahkan anggaran sebesar itu diniat agar angka stunting bisa turun sesuai standar target nasional.
"Kita menargetkan pada tahun 2024 kasus stunting di Kabupaten Tapin dibawah angka 10 persen, dan untuk mencapai itu perlu dukungan semua pihak" ujarnya.
Sufiansyah katakan, saat ini penanganan kasus stunting di Kabupaten Tapin melalui masing - masing program dari organisasi perangkat daerah sudah cukup optimal namun tetap perlu ditingkatkan lagi.
Baca juga: Tapin serius tekan stunting, ratusan lokus ditetapkan untuk 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023