Tim Sekretariat Militer Kepresidenan (Setmilpres) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat datang ke Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan lakukan verifikasi terkait program yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 19 persen (2022).
“Kedatangan kami tim verifikasi lapangan untuk meneliti, mengkaji dan membuat kesimpulan dan saran, atas apa yang disampaikan terkait inovasi- inovasi dalam pencegahan stunting di Kabupaten Tapin seperti apa, “ ujar Ketua tim verifikasi Setmilpres, Gian Martika Kuswandi di Rantau, Kamis.
Baca juga: BKKBN puji Tapin bisa turunkan stunting 19 persen
Sebelum melakukan verifikasi, kata dia, pihaknya akan melakukan pencocokan semua inovasi yang telah diimplementasikan.
“Mudah-mudahan profil yang disampaikan sesuai dengan kenyataan yang kami lihat di lapangan, “ ujarnya.
Fakta penurunan stunting di Tapin ini berdasarkan hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2022 prevalensi, menunjukkan mengalami penurunan sebesar 19 persen. Dari 33,5 persen (2021) menjadi 14,5 persen (2022).
Bupati Tapin HM Arifin Arpan menyatakan kedatangan Setmilpres dan BKKBN Pusat ini membawa masukan yang berbobot agar program nasional di daerah dapat dituntaskan.
Baca juga: BUMDes Mekar Jaya di Tapin hasilkan uang dan tekan stunting dengan sayur hidroponik
"Kami senang kalau adanya kedatangan tamu luar daerah datang ke daerah, hal ini agar ada masukan yang lebih penting, karena ini program nasional yang harus dituntaskan, “ ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Kedatangan kami tim verifikasi lapangan untuk meneliti, mengkaji dan membuat kesimpulan dan saran, atas apa yang disampaikan terkait inovasi- inovasi dalam pencegahan stunting di Kabupaten Tapin seperti apa, “ ujar Ketua tim verifikasi Setmilpres, Gian Martika Kuswandi di Rantau, Kamis.
Baca juga: BKKBN puji Tapin bisa turunkan stunting 19 persen
Sebelum melakukan verifikasi, kata dia, pihaknya akan melakukan pencocokan semua inovasi yang telah diimplementasikan.
“Mudah-mudahan profil yang disampaikan sesuai dengan kenyataan yang kami lihat di lapangan, “ ujarnya.
Fakta penurunan stunting di Tapin ini berdasarkan hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2022 prevalensi, menunjukkan mengalami penurunan sebesar 19 persen. Dari 33,5 persen (2021) menjadi 14,5 persen (2022).
Bupati Tapin HM Arifin Arpan menyatakan kedatangan Setmilpres dan BKKBN Pusat ini membawa masukan yang berbobot agar program nasional di daerah dapat dituntaskan.
Baca juga: BUMDes Mekar Jaya di Tapin hasilkan uang dan tekan stunting dengan sayur hidroponik
"Kami senang kalau adanya kedatangan tamu luar daerah datang ke daerah, hal ini agar ada masukan yang lebih penting, karena ini program nasional yang harus dituntaskan, “ ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023