Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Barito Kuala (PMD Batola), Kalimantan Selatan dengan inovator Irfan Rachmady berupa inovasi fasilitasi seleksi penerimaan perangkat desa melalui CAT meraih juara pertama pada kategori SKPD pada penganugerahan penghargaan Lomba Inovasi Daerah Tingkat Kabupaten Barito Kuala Tahun 2023.
Ketua Panitia Penyelengggara Lasiman mengatakan, Lomba inovasi Tingkat Kabupaten Batola digelar Bappelitbang Batola Tahun 2023, terbagi tiga peserta kategori, diikuti oleh 49 orang dari instansi pemerintah, lima orang masyarakat umum dan enam pelajar kelompok.
"Pada kategori SKPD dan umum, mendapatkan hadiah uang tunai dengan nominal sama. Juara pertama mendapatkan hadiah Rp10 juta. Juara kedua Rp 7,5 juta. Dan juara ketiga dengan nominal Rp5 juta," ujar Lasiman, di Marabagan, Kamis.
Sedangkan untuk kategori umum, sebut dia, juara pertama mendapatkan hadiah Rp7,5 juta. Juara kedua Rp 5 juta dan untuk juara ketiga Rp 3,5 juta.
Lebih lanjut dia mengemukakan, tahun 2023 peserta lomba inovasi mengalami peningkatan.
"Diikuti 60 peserta atau naik 300 persen dari tahun 2022 yang hanya diikuti 20 peserta," terangnya.
Lasiman mengungkapkan, lomba tersebut digelar untuk menciptakan budaya inovasi di lingkungan Pemkab Batola, sehingga inovasi dihasilkan dapat meningkatkan kinerja dan daya saing bagi Batola.
“Seluruh peserta yang menang nantinya akan diikutsertakan pada Kalsel inovation award (KIA) digelar Pemprov Kalsel tahun 2024,” tutupnya.
Pj Bupati Batola Mujiyat melalui Sekdakab Batola Zulkipli menyampaikan, penganugerahan penghargaan Lomba Inovasi Daerah merupakan bentuk perhatian dan keseriusan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dan percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Melalui peningkatan pelayanan publik, terang dia, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah.
“Inovasi yang ada diharapkan dapat di aplikasikan dan dimanfaatkan dengan baik. Sehingga memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Mujiyat pada sambutan tertulisnya merasa bangga pada Lomba Inovasi Daerah Tahun 2023 melalui Batola Innovation Award (BISA) yang ternyata telah mampu menjadi trigger bagi tumbuhnya inovator-inovator baru dengan meningkatnya jumlah peserta menjadi 79 peserta.
"Saya berharap semua SKPD terus menciptakan berbagai program inovasi dalam hal tata kelola pemerintahan, pelayanan publik maupun inovasi lainnya, "tutupnya
Untuk juara kedua dimenangkan Dinas Kesehatan inovator Helda Erlena dengan inovasi pemberian makanan tambahan ibu hamil dan anak balita (PERMATA BUNDA).
Sedangkan juara ketiga diraih Dinas Pendidikan Kabupaten Batola, inovator Lulut Widiyanto Putro dengan inovasi sistem pelayanan satu pintu (SIPELATU).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Ketua Panitia Penyelengggara Lasiman mengatakan, Lomba inovasi Tingkat Kabupaten Batola digelar Bappelitbang Batola Tahun 2023, terbagi tiga peserta kategori, diikuti oleh 49 orang dari instansi pemerintah, lima orang masyarakat umum dan enam pelajar kelompok.
"Pada kategori SKPD dan umum, mendapatkan hadiah uang tunai dengan nominal sama. Juara pertama mendapatkan hadiah Rp10 juta. Juara kedua Rp 7,5 juta. Dan juara ketiga dengan nominal Rp5 juta," ujar Lasiman, di Marabagan, Kamis.
Sedangkan untuk kategori umum, sebut dia, juara pertama mendapatkan hadiah Rp7,5 juta. Juara kedua Rp 5 juta dan untuk juara ketiga Rp 3,5 juta.
Lebih lanjut dia mengemukakan, tahun 2023 peserta lomba inovasi mengalami peningkatan.
"Diikuti 60 peserta atau naik 300 persen dari tahun 2022 yang hanya diikuti 20 peserta," terangnya.
Lasiman mengungkapkan, lomba tersebut digelar untuk menciptakan budaya inovasi di lingkungan Pemkab Batola, sehingga inovasi dihasilkan dapat meningkatkan kinerja dan daya saing bagi Batola.
“Seluruh peserta yang menang nantinya akan diikutsertakan pada Kalsel inovation award (KIA) digelar Pemprov Kalsel tahun 2024,” tutupnya.
Pj Bupati Batola Mujiyat melalui Sekdakab Batola Zulkipli menyampaikan, penganugerahan penghargaan Lomba Inovasi Daerah merupakan bentuk perhatian dan keseriusan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dan percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Melalui peningkatan pelayanan publik, terang dia, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah.
“Inovasi yang ada diharapkan dapat di aplikasikan dan dimanfaatkan dengan baik. Sehingga memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Mujiyat pada sambutan tertulisnya merasa bangga pada Lomba Inovasi Daerah Tahun 2023 melalui Batola Innovation Award (BISA) yang ternyata telah mampu menjadi trigger bagi tumbuhnya inovator-inovator baru dengan meningkatnya jumlah peserta menjadi 79 peserta.
"Saya berharap semua SKPD terus menciptakan berbagai program inovasi dalam hal tata kelola pemerintahan, pelayanan publik maupun inovasi lainnya, "tutupnya
Untuk juara kedua dimenangkan Dinas Kesehatan inovator Helda Erlena dengan inovasi pemberian makanan tambahan ibu hamil dan anak balita (PERMATA BUNDA).
Sedangkan juara ketiga diraih Dinas Pendidikan Kabupaten Batola, inovator Lulut Widiyanto Putro dengan inovasi sistem pelayanan satu pintu (SIPELATU).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023