Marabahan (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Barito Kuala (PMD Batola), Kalimantan Selatan Mochammad Aziz mengatakan, tolak ukur kesuksesan organisasi pemerintahan adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).
"Dinas yang pernah dibawah kepemimpinan pak Zulkipli terbukti memiliki nilai SAKIP yang bagus," ujar Aziz, pada pelatihan manajemen aset dan keuangan desa bagi kades dan perangkat desa se-Kecamatan Belawang, di Banjarmasin, Sabtu.
Oleh karena itu, menurut dia, sangat tepat kalau mengambil ilmu dari beliau dalam pengelolaan organisasi, khususnya terkait aset dan keuangan.
Sekdakab Batola Zulkipli Yadi Noor dalam paparannya lebih banyak mencontohkan pengalaman yang pernah dihadapinya.
"Kalau dari pengalaman saya selama di Jepang, banyak yang bisa kita tiru tentang kedisiplinan dan semangat melayaninya," sebut sekda.
Menurut dia, kedisiplinan, tanggungjawab, semangat memberikan pelayanan terbaik harus terbangun.
"Setiap rupiah yang kita belanjakan dari APBDes atau apapun itu dari anggaran pemerintahan harus dipertanggungjawabkan," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, aset yang dibeli dari anggaran belanja desa harus dipertanggungjawabkan, dijaga, dipelihara dan ketika penghapusan ada proses yang harus diikuti.
Selain itu, tambah dia, Batola patut berbangga karena telah menerapkan Sistem Aplikasi Aset Desa (SIPADES).
"Bisa kita anggap berhasil, terbukti kemarin ada daerah lain yang studi banding ke kita untuk belajar penggunaan aplikasi ini, " tegasnya.
Diketahui, SIPADES merupakan aplikasi perencanaan administrasi aset desa berbasis sistem informasi mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, penatausahaan sampai dengan penyajian laporan.
Selain itu aplikasi ini juga dilengkapi dengan kodefikasi dan labelisasi aset desa sesuai dengan pedomaan umum kodefikasi aset desa.