DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) provinsi setempat lebih efektif menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas di Banjarmasin, Kamis, mengemukakan musim kemarau masih terjadi sehingga berpotensi terjadi karhutla.
Baca juga: BPBD Tapin selamatkan bangunan SD Negeri dari karhutla
Pasalnya, ujar Sekretaris Komisi I yang bermitra kerja dengan BPBD tersebut, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau bisa sampai November 2023.
Namun, Suripno mengapresiasi BPBD Kalsel menjalankan program untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang fokus pada Zona I atau "Banjarbakula" meliputi lima kabupaten/kota berdekatan.
"BPBD Kalsel menggalang kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti penyediaan pesawat untuk pemadaman karhutla," ujar Suripno.
Banjarbakula singkatan atau meliputi wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).
Suripno menyebutkan Bandara Internasional Syamsudin Noor pun masuk wilayah Banjarbakula yang rentan terhadap gangguan kabut asap akibat karhutla.
Baca juga: Tiga rumah di Desa Parigi Tapin ludes terbakar
"Apalagi pada Banjarbakula banyak terdapat lahan gambut yang bila terbakar, pemadaman tidak semudah seperti pada lahan biasa," ujar Suripno.
Sebagai contoh, Suripno mengungkapkan walau api sudah padam, tapi sejauh masih ada titik api bisa membara dan kembali menimbulkan kobaran api, karena pembasahan lahan relatif sulit.
Dalam hal karhutla dan guna koordinasi serta lebih memudahkan penanggulangan Kalsel yang terdiri dari 13 kabupaten/kota terbagi tiga zona, yaitu Zona I Banjarbakula.
Sedangkan Zona II daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
"Kemudian Zona III Wilayah timur/tenggara Kalsel meliputi Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu)," tutur Suripno Sumas.
Baca juga: BPBD Kalsel gandeng BPN data pemilik lahan cegah kathutla
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas di Banjarmasin, Kamis, mengemukakan musim kemarau masih terjadi sehingga berpotensi terjadi karhutla.
Baca juga: BPBD Tapin selamatkan bangunan SD Negeri dari karhutla
Pasalnya, ujar Sekretaris Komisi I yang bermitra kerja dengan BPBD tersebut, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau bisa sampai November 2023.
Namun, Suripno mengapresiasi BPBD Kalsel menjalankan program untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang fokus pada Zona I atau "Banjarbakula" meliputi lima kabupaten/kota berdekatan.
"BPBD Kalsel menggalang kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti penyediaan pesawat untuk pemadaman karhutla," ujar Suripno.
Banjarbakula singkatan atau meliputi wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).
Suripno menyebutkan Bandara Internasional Syamsudin Noor pun masuk wilayah Banjarbakula yang rentan terhadap gangguan kabut asap akibat karhutla.
Baca juga: Tiga rumah di Desa Parigi Tapin ludes terbakar
"Apalagi pada Banjarbakula banyak terdapat lahan gambut yang bila terbakar, pemadaman tidak semudah seperti pada lahan biasa," ujar Suripno.
Sebagai contoh, Suripno mengungkapkan walau api sudah padam, tapi sejauh masih ada titik api bisa membara dan kembali menimbulkan kobaran api, karena pembasahan lahan relatif sulit.
Dalam hal karhutla dan guna koordinasi serta lebih memudahkan penanggulangan Kalsel yang terdiri dari 13 kabupaten/kota terbagi tiga zona, yaitu Zona I Banjarbakula.
Sedangkan Zona II daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
"Kemudian Zona III Wilayah timur/tenggara Kalsel meliputi Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu)," tutur Suripno Sumas.
Baca juga: BPBD Kalsel gandeng BPN data pemilik lahan cegah kathutla
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023