Sanggar Kahanjak Huang berhasil menjadi juara satu dan borong penghargaan pada kategori umum parade tari se-Kalimantan pada acara Tapin Art Festival 2023 di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Ketua Pelaksana Tapin Art Festival Imam Renaldy mengatakan sanggar asal Kota Palangkaraya tersebut berdasarkan penilaian juri juga layak menerima sejumlah penghargaan lainnya, seperti penata tari terbaik, penata rias dan busana terbaik hingga penata iringan terbaik.
"Juri yang menilai sangat berkompeten di bidangnya masing-masing," ujarnya usai pengumuman hasil juara, Rabu.
Berikut nama juri itu, yakni, Ari Ersandi M.Sn, Budi jaya habibi S.Sn, Lupi Anderiani, M.Sn, Sri Hermina SH dan Bathara Saverigadi Dewandoro S.Ikom.
Setelah di timpal dengan tiga penghargaan tersebut, Sanggar Kahanjak Huang dengan judul tarian "Pamantat Gita" durasi 06,20 menit itu membawa pulang total hadiah Rp30 juta dari Tapin Art Festival.
Berdasarkan penilaian juri untuk kategori umum, Sanggar Kahanjak Huang ini mendapatkan nilai 1.425, disusul Posko La Bastari dengan nilai 1.395, sedangkan di posisi tiga ada Wadian Tambai dengan nilai 1.206.
Sedangkan, di kategori pelajar untuk peringkat satu SMA 2 Negeri Sampit dengan nilai 1.350, peringkat dua SMA Negeri 1 Kandangan dengan nilai 1.275 dan diperingat tiga ada SMA Negeri 1 Barabai dengan nilai 1.170.
Tapin Art Festival 2023 bertajuk "Agung Budaya Anjung Banua" yang digelar 5-9 Agustus itu memberikan tema tentang kearifan perekonomian masyarakat pada parade tari se-Kalimantan ini.
Penata tari sekaligus penari di Sanggar Kahanjak Huang Ardi Kenzu Anarta atau Kenzu Sawung mengatakan pihaknya sangat puas main di Tapin Art Festival.
Bukan hanya, tentang hasil yang didapatkan. Kenzu bilang, pihaknya juga puas bisa bermain di panggung megah yang disuguhkan pihak pelaksana dari Yayasan Bilik Budaya.
"Dari panggung ke panggung itu menari untuk berlomba, untuk yang satu ini panggung di Tapin Art Festival ini se-pengalaman aku menari, ini yang paling besar yang pernah aku injak," ujar anak muda itu.
Penampilan Sanggar Kahanjak Huang dari Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah di Tapin Art Festival, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Selasa, (8/8/2023). ANTARA/Muhammad Fauzi Fadilah
Profil karya
Berikut profil tarian berjudul "Pamantat Gita" atau penyadap getah karet oleh Sanggar Kahanjak Huang Palangkaraya yang menjadi pemenang di Tapin Art Festival 2023 ini :
Sinopsis, tari "Pamantat Gita" menggambarkan pelaksanaan aktivitas kehidupan dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat di daerah Kalimantan Tengah, di mana dalam kebun terdapat "batang gita" ( pohon karet ) yang sudah siap untuk di ambil getahnya, proses pengambilan getah ini disebut dengan manggurisgita.
Properti tari yang digunakan adalah pahat mantat yang gunanya untuk menoreh atau mangguris batang gita agar getahnya mengalir keluar, karet berwarna putih yang menyimbolkan getah. Lalu, properti lain ada lanjung tempat menampung hasil yang didapat dari mangguris mantat gita, serta ada kain bahalai.
Sedangkan busana yang digunakan oleh penari perempuan yaitu berbentuk setelan berwarna hijau yang menggambarkan keserderhanaan dan memudahkan kaum perempuan suku dayak di Kalimantan Tengah dalam bekerja di kebun karet, untuk penari laki-laki menggunakan kain bahalai serta ewah nyamu (kulit kayu).