Debu, kelompok pemusik Muslim Sufi yang anggotanya berasal dari berbagai negara tampil memukau di Tapin Art Festival, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. 

"Aliran musik ini selaras dengan kultur masyarakat Tapin yang agamis," ujar Ketua Pelaksana Tapin Art Festival di Rantau, Selasa. 

Grup musik yang berkiprah di Indonesia pada 2001 ini tampil memukau. Beberapa lagu bernafaskan Islami dilantunkan ke telinga para penonton di Ruang Terbuka Publik (RTP) Kota Rantau, Tapin. 

Baca juga: Ratusan penari tampil di Tapin Art Festival 2023

Lagu-lagu yang dibawakan itu berjudul "Bersama", "Tetap Bersembahyang", "Baju Muliaku", "Angin Sepoi-sepoi", "Di Dalam Majelis", "Bulan Purnama", Peliharalah Irama, Haqq dan terakhir "Kita Beruntung". 

"Masyarakat cukup antusias datang menyaksikan Debu tampil," ujar Imam. 

Baca juga: Pelukis asal Kalimantan pamerkan karya mural di Tapin Art Festival 2023

Grup musik religi Debu ini tampil dengan mengombinasikan banyak hal yang berbeda menjadi sebuah harmoni. 

Mereka memadukan karakteristik musik negara timur dan barat. Dengan musik akustik dan elektrik, tradisional dan kontemporer. Sehingga menghasilkan musik yang kaya dan penuh warna, baru dan menarik.

Baca juga: Perajin gelang simpai Dayak Meratus dulang rezki di Tapin Art Festival

Perkusi yang dimainkan Debu terdiri dari drum ala Barat, Turki, Arab, Persia, Peruvia dan Persia. Musiknya semakin kaya dengan biola, baglama Turki, instrumen senar pendek oud yang mirip kecapi, alat musik santur dari Iran, instrum qanun dari Timur Tengah, gitar akustik, keyboard dan bass.

"Secara keseluruhan penampilan perdana grup musik ini mengagumkan," ujar salah satu penonton Monika kepada ANTARA. 

Baca juga: Pelaksana Tapin Art Festival target transaksi ekonomi Rp10 miliar


 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023